Wanaloka.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara resmi telah mengumumkan spesies baru orangutan (Pongo), yaitu Orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) pada November 2017. Para peneliti memperikirakan populasi mawas tapanuli saat ini lebih dari 600 orangutan di wilayah Batang Toru.
Kehidupan primata bertubuh besar ini soliter, sehingga perkembangbiakannya termasuk lambat. Dalam rentang waktu 6 hingga 9 tahun, orangutan betina mengalami satu kali kelahiran dengan jumlah bayi yang dilahir satu.
Waktu pertama kali melahirkan bagi individu mawas betina pada umur 14 tahun, sedangkan mawas jantan melakukan perkawinan pada usia 25 tahun.
Baca Juga: Belajar Membangun dengan Melindungi Hutan dari Masyarakat Mentawai
Masa kemampuan hidup orangutan diperkirakan antara 50 tahun hingga 60 tahun. Daya jelajah per individu orangutan 300 hingga 5.000 hektar.
Secara genetika mawas tapanuli berbeda dengan orangutan sumatera (Pongo abelii) dan orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus).
Orangutan tapanuli memiliki tengkorak dan tulang rahang lebih halus, rambut lebih tebal dan keriting. Mawas tapanuli jantan memiliki jenggot yang menonjol dengan bantalan pipi berbentuk datar yang dipenuhi oleh rambut halus berwarna pirang. Suara panggilan jarak jauh (long call) jantan dewasa berbeda.
Discussion about this post