Selasa, 24 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Belajar Membangun dengan Melindungi Hutan dari Masyarakat Mentawai

Masyarakat Mentawai memegang teguh kearifan lokal setempat yang disebut Arat Sabulungan. Adat itu pula yang membuat masyarakat Mentawai melindungi hutan untuk keberlanjutan hidup anak cucu kelak.

Selasa, 30 Agustus 2022
A A
Mahasiswa Filsafat UGM bersama warga Mentawai. Foto ugm.ac.id.

Mahasiswa Filsafat UGM bersama warga Mentawai. Foto ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Lima orang mahasiswa Filsafat UGM, yaitu Aza Khiatun Nisa, Nur Amalia Fitri, Muhammad Farid Wajdi, Kartika Situmorang, dan Moch Zihad Islami melakukan eksplorasi tentang kearifan lokal Arat Sabulungan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Penelitian bertajuk “Arat Sabulungan: Eksplorasi Konsep Penanganan Perubahan Iklim dan Konsumsi Sumber Daya Berkelanjutan pada Masyarakat Mentawai” bertempat di Desa Madobag, Kecamatan Siberut Selatan (Pulau Siberut) dan Desa Tuapejat, Kecamatan Tuapejat (Pulau Sipora), Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tanggal 17-25 Juni 2022 lalu.

Salah satu narasumber penelitian adalah sikerei Aman Sasali. Menurut Aman, istilah Arat Sabulungan itu mencakup banyak makna, baik adat, agama, pesta, dan tradisi.

“Secara singkat, arat itu adat, sabulungan itu ritual. Kata bulung diambil dari kata tumbuh-tumbuhan. Jadi, singkatnya adalah adat yang diambil dari alam,” jelas Aman.

Baca Juga: Perayaan Hari Hutan Indonesia 2022 Kampanyekan Hutan Kita Sultan

Arat Sabulungan menuntun masyarakat Mentawai untuk menjaga hutan agar tercipta keseimbangan hidup antara komponen fisik dan non-fisik. Ada enam temuan praktik tradisi yang mengatur dan membatasi penggunaan sumber daya alam, yakni kei-kei (tabu dan larangan), tulou (denda), alak toga (mas kawin), panaki (ritual minta izin), punen (pesta), dan leleiyo atau urai simatak (lagu rakyat).

Bagi masyarakat Mentawai, Arat Sabulungan punya peran dan kedudukan sebagai prinsip religius sekaligus filosofis hidup. Meskipun mereka juga memeluk agama resmi. Arat Sabulungan juga berperan sebagai sistem hukum dan norma sosial dan sebagai prinsip konservasi lingkungan.

Baca Juga: Selamatkan Hutan Damar, KTH Kofarwis Dianugerahi Kalpataru 2022

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Arat SabulunganHutanMentawaipembangunan berkelanjutanSumatera BaratUGM

Editor

Next Post
Warga mengungsi dampak gempa Mentawai Siberut magnitudp 6,4 di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. Foto Dok Kecamatan Siberut Barat.

Gempa Mentawai Siberut, Kepala BNPB Berbagi Tips Bikin Alarm Gempa

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi menunggu hujan reda. Foto Shlomaster/pixabay.com.Baru 19 Persen Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Ilustrasi pulau kecil. Foto Dok. KKP.KKP Larang Jual Beli Pulau, Tapi Boleh Dimanfaatkan Pemodal Luar dan Dalam Negeri
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Cherax igli, salah satu lobster baru temuan tim peneliti Fakultas Biologi UGM. Foto Dok. Christian Lukhaup.Ada Temuan Tujuh Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
    In Rehat
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Ilustrasi pertambangan di pulau kecil. Foto Dok. KKP.Ada Izin Tambang di Pulau Kecil Citlim di Kepulauan Riau
    In News
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Hatma Suryatmojo. Foto UGM Channel/Youtube.Hatma Suryatmojo, Berlakukan Moratorium Tambang di Kawasan Geopark, Pulau Kecil dan Hutan Lindung
    In Sosok
    Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media