Wanaloka.com – Mitigasi bencana longsor di Jawa Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM), menandatangani perjanjian kerjasama pemasangan sistem peringatan dini longsor di dua lokasi yang telah ditetapkan sebagai prioritas Nasional 2022, yakni Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Penandatanganan perjanjian kerjasama pemasangan sistem peringatan dini longsor (landslide early warning system-LEWS) dilakukan pada Rabu, 7 September 2022, secara daring.
Dari data peringatan dini gerakan tanah periode September 2022, yang dirilis Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kabupaten Bandung dan Sukabumi memiliki potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi, dan juga potensi bencana banjir bandang.
Baca Juga: Kandang Jebak Sukses Atasi Konflik Harimau Sumatera dengan Warga Langkat
Di Kabupaten Bandung, potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi menyebar di 26 kecamatan. Sedangkan di Kabupaten Sukabumi, potensi gerakan tanah terdapat di seluruh kecamatan di kabupaten tersebut.
Direktur Peringatan Dini BNPB, Afrial Rosya mengatakan, komitmen dari pemerintah daerah sangat diperlukan dalam pemeliharaan stimulan alat peringatan dini yang diberikan.
“Selain itu BNPB dan UGM perlu bersama-sama bersinergi agar kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin,” ujar Afrial.
Sepanjang tahun 2008-2021, UGM bekerja sama dengan BNPB dan BPBD telah melaksanakan penerapan sistem peringatan dini bencana longsor dan banjir di lebih dari 100 kabupaten dan kota di 32 provinsi.
Baca Juga: Dwikorita Karnawati: Zero Victim Tercapai Apabila Early Warning dan Early Action Sejalan
Discussion about this post