Wanaloka.com – Guru Besar Teknik dan Manajemen Lingkungan IPB University, Prof. Moh. Yani mengembangkan teknik bioremediasi untuk memulihkan lingkungan yang tercemar limbah berbahaya akibat pertambangan, manufaktur dan pertanian.
“Teknik bioremediasi menjadi salah satu metode pemulihan lingkungan yang tercemar limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan memanfaatkan mikroba,” terang dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian saat Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Guru Besar IPB University pada 24 Agustus 2023.
Yani memaparkan strategi pengembangan teknik bioremediasi lingkungan tercemar limbah B3 dimulai dari isolasi mikroba pendegradasi polutan, formulasi dan produksi bio-oil spill dispersant (BIO-OSD). Kemudian seleksi tanaman fitoremedian dan pengembangan teknik bioremediasi dari skala laboratorium, pilot sampai penerapan di lapangan.
Baca Juga: Hiu Paus Terancam Punah dan Biaya Pemantauan Mahal
Pengembangan isolat dan konsorsium mikroba dimulai dari eksplorasi sumber mikroba lokal. Selanjutnya dilakukan seleksi dan pengujian terhadap kemampuan mikroba hingga berhasil memperoleh isolat yang berkinerja baik dalam biodegradasi polyaromatic hydrocarbon (PAH) dan pestisida untuk keperluan pengelolaan lingkungan.
Teknik bioremediasi dengan formulasi dan produksi BIO-OSD diperoleh dari campuran larutan surfaktan dietanolamida (DEA) dan metil ester sulfonat (MES) yang disintesis dari minyak sawit. Pengembangan formula BIO-OSD telah diteliti dan diujicobakan sejak 2014.
“Prototipe BIO-OSD diujicobakan pada air laut dicemari minyak bumi. Setelah diberi BIO-OSD, cemaran minyak hilang dari permukaan dan larut. Dalam waktu dekat, produk BIO-OSD akan muncul di pasaran nasional,” urai Yani.
Discussion about this post