Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Murraya sumatrana, Tanaman Liar yang Jadi Penyebar Penyakit pada Jeruk

Bukan berarti tanaman liar itu harus diberantas, tetapi justru diperlukan pendekatan pengelolaan berbasis ekosistem.

Jumat, 18 April 2025
A A
Tanaman liar Murraya sumatrana. Foto Dok. peneliti UGM.

Tanaman liar Murraya sumatrana. Foto Dok. peneliti UGM.

Share on FacebookShare on Twitter

“Ini jadi peringatan bahwa pengendalian HLB tidak cukup hanya berfokus pada jeruk yang dibudidayakan. Juga harus mengawasi lanskap sekitar, seperti tanaman pagar, semak liar, bahkan tanaman hias di taman kota,” kata Siti.

Baca juga: Mendesain Kota Bandung Berbasis Mitigasi Tanah Bergerak Akibat Sesar Lembang

Tidak harus diberantas

Meski begitu, deteksi patogen di M. sumatrana bukan berarti tanaman ini harus diberantas. Justru diperlukan pendekatan pengelolaan berbasis ekosistem. Perawatan  teratur, pengawasan vektor, serta perlakuan karantina terhadap pergerakan tanaman dari dan ke zona rawan HLB perlu diperkuat.

“Kami tidak menyarankan penghilangan spesies. Justru perlu memahami perannya secara ekologis dan mengelolanya dengan bijak,” tegas dia.

Studi ini juga menjadi contoh bagaimana ilmu botani klasik dan bioteknologi molekuler bisa bersinergi. Identifikasi spesies tidak hanya berdasarkan bentuk daun, bunga, buah, biji, atau tinggi tanaman. Melainkan dikonfirmasi secara genetik melalui serangkaian analisis molekuler berbasis sekuen DNA kloroplas dan ITS.

Baca juga: Empat Provinsi Dilanda Bencana Hidrometeorologi, Waspada Masa Pancaroba

Pendekatan ini memberikan validasi ilmiah yang kuat dalam membedakan spesies yang secara morfologi tampak serupa, terutama antara M. paniculata dan M. sumatrana. Keduanya sering kali tertukar dalam identifikasi lapangan. Padahal perbedaan status sebagai inang patogen memiliki dampak besar bagi kebijakan karantina tumbuhan, manajemen risiko penyakit, dan pergerakan tanaman dalam sistem perdagangan hortikultura, khususnya tanaman hias.

Dengan akurasi identifikasi yang lebih tinggi, kebijakan pengendalian pun bisa dibuat lebih tepat sasaran dan efisien. Siti berharap, hasil riset ini bisa menjadi pijakan untuk membangun strategi pengendalian HLB yang lebih menyeluruh dan berbasis lanskap.

“Kalau kita tidak menyentuh vegetasi sekitar kebun jeruk, kita seperti menutup satu lubang. Namun membiarkan lubang lainnya terbuka lebar,” kata dia.

Baca juga: Gempa Dangkal 5,6 Magnitudo Guncang Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara

Temuan ini tidak hanya memperluas pemahaman tentang siklus penyakit HLB, tapi juga menjadi pengingat bahwa tanaman lokal, meski tampak tak berbahaya, bisa berperan besar dalam dinamika penyakit tanaman. Dengan pendekatan ilmiah yang memadukan taksonomi molekuler dan ekologi lapangan, para peneliti UGM kembali menunjukkan bagaimana riset kampus bisa memberikan dampak nyata bagi ketahanan pangan nasional.

Kerjasama riset nasional dan inetrnasional secara terpadu akan memberikan dampak lebih luas dan signifikan untuk memahami dan memecahkan masalah pertanian. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Fakultas Pertanian UGMmanajemen risiko penyakitMurraya sumatranapenyakit huanglongbingtanaman liarvektor penyakit

Editor

Next Post
Masyarakat adat Poco Lek menolak proyek panas bumi. Foto Dok. AMAN

Ada Dugaan Kriminalisasi, Koalisi Serukan Hentikan Proyek Panas Bumi Poco Leok

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media