Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

NTT Rawan Bencana, BMKG Siapkan Pelayanan Terpadu dan Radar Cuaca

Senin, 6 Februari 2023
A A
peresmian Fasilitas Pelayanan Terpadu BMKG NTT dan Operasional Radar Cuaca Kupang. Foto bmkg.go.id.

peresmian Fasilitas Pelayanan Terpadu BMKG NTT dan Operasional Radar Cuaca Kupang. Foto bmkg.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah rawan bencana. Pertama, gempa bumi dan tsunami karena diapit beberapa sumber pembangkit gempa aktif. Di bagian utara terdapat Sumber Gempa Sesar Naik Flores (Flores Thrust), Sesar Naik Sawu (Sawu Thrust), dan Sesar Semau (Semau Thrust).

Kemudian di bagian selatan terdapat sumber gempa di bidang kontak Zona Megathrust yang memiliki kekuatan maksimum mencapai M8,5, serta Jalur Sesar Naik dan Lipatan Timor (Timor Fold and Thrust Belt-FTB). Sejarah mencatat, bencana gempa bumi merusak dan tsunami sudah sering kali terjadi di NTT, seperti pada tahun 1855, 1891, 1896, 1908, 1919, 1977, 1979, 1982, 1991, 1992 dan 2004.

Kedua, berdasarkan data kejadian bencana yang bersumber dari data bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, wilayah tersebut juga rawan bencana hidrometeorologi. Bencana yang paling banyak terjadi setiap tahun adalah banjir, tanah longsor, curah hujan ekstrem, dan puting beliung.

Baca Juga: MOU KLHK dan Yayasan ARSARI Djojohadikusumo untuk Keanekaragaman Hayati

Bencana paling besar terjadi saat kejadian Siklon Tropis Seroja pada 5 April 2021. Bencana tersebut mengakibatkan ratusan orang tewas dan data kerusakan infrastruktur cukup massif.

“Padahal Indonesia bukan merupakan daerah lintasan siklon tropis,” ungkap Dwikorita di sela peresmian Fasilitas Pelayanan Terpadu BMKG NTT dan Operasional Radar Cuaca Kupang pada 2 Februari 2023.

Namun keberadaan siklon tropis di sekitar Indonesia, terutama yang terbentuk di sekitar Pasifik Barat Laut, Samudra Hindia Tenggara, dan sekitar Australia akan mempengaruhi pembentukan pola cuaca di Indonesia.

Baca Juga: Aktivitas Kawah Bromo Meningkat, Gunung Semeru Meletus

Perubahan pola cuaca akibat adanya siklon tropis inilah yang menjadikan siklon tropis memberi dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia. Siklon tropis yang terbentuk di sekitar perairan sebelah utara maupun sebelah barat Australia seringkali mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan angin di sekitar Jawa atau Laut Jawa, NTB, NTT, Laut Banda, Laut Timor, hingga Laut Arafuru.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bencana hidrometeorologiBMKGFasilitas Pelayanan Terpadu BMKG NTT dan Operasional Radar Cuaca KupangKepala BMKG Dwikorita KarnawatiRadar Cuaca C-Bandrawan bencanaSiklon Tropis Seroja

Editor

Next Post
Guru Besar FKH Unair, Prof. MochammadLazuardi. Foto unair.ac.id.

Mochammad Lazuardi, Ciptakan Drench untuk Memudahkan Hewan Minum Obat

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media