Wanaloka.com – Pemerintah menjanjikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan konsep forest city yang diawali dengan merehabilitasi hutan yang ada untuk memulihkan hutan alam Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak para Guru Besar dan Dekan Kehutanan se-Indonesia untuk mempelajari kondisi sosiologis di lapangan dalam relevansi ilmu kehutanan. KLHK juga meminta masukan mereka dan praktisi komunikasi publik melalui diskusi “Langkah-langkah Operasional Penerapan Forest City IKN” di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada 22 Maret 2022.
Ketua Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan Indonesia (FOReTIKA) Naresworo Nugroho menyebutkan ada sejumlah masukan terhadap konsep forest city (hutan kota) IKN, termasuk rencana sistem kluster endemik Indonesia.
“Penerapan konsep ini, idealnya 50 persen porsi tanamannya asli dari Kalimantan. Kemudian pola tanamnya dapat menerapkan sistem silfikultur melalui kolaborasi kementerian dan lembaga dengan swasta,” kata Naresworo sebagaimana dilansir dari laman menlhk.go.id, Rabu, 23 Maret 2022.
Baca Juga: KLHK Tindak Pelaku Perusak Konsep Forest City IKN
Dia juga menekankan hal penting berupa pendekatan aspek sosial dan partisipasi masyarakat. Pada prinsipnya membangun kembali hutan alam dengan berbasis kearifan lokal.
“Kami juga melihat IKN ini akan menjadi laboratorium lapang yang sangat besar. Kami berharap dapat terlibat dalam memanfaatkan dan kolaborasi sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi,” imbuh Naresworo.
Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kristina Kahkonen menengarai Pemerintah Indonesia serius melakukan restorasi hutan.
“Mengingat hutan itu penting, tentu upaya restorasi, konservasi, dan rehabilitasi pun sangatlah vital,” kata Kristina.
Berdasarkan pengalaman, Kristina menyampaikan ada tiga prinsip umum dalam mendukung keberhasilan restorasi hutan, yaitu perencanaan yang matang dengan melibatkan masyarakat setempat dan pemerintah daerah, tetap menjaga hutan yang masih ada, dan perlu adanya skema insentif.
Baca Juga: IKN Kantong Sebaran Orangutan? Begini Penjelasan Kementerian LHK
Sementara praktisi komunikasi publik, Auri Jaya mengatakan optimis terhadap pembangunan IKN. Menurut dia, IKN merupakan pekerjaan yang tidak biasa sehingga memerlukan cara kerja yang luar biasa. Salah satunya dengan mengumpulkan para ahli untuk berdiskusi, kemudian menghasilkan solusi.
Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar meyakini pelibatan akademisi akan banyak mendapat novelty baru keilmuan dalam rumpun ilmu kehutanan dan ilmu lingkungan. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari permulaan.
“Pembangunan IKN ini akan beriringan dengan langkah-langkah pemulihan lingkungan. Bukan sekedar jargon karena memang harus kita lakukan,” kata Siti.
Wakil Ketua Komisi IV DPR dari Daerah Pemilihan Kaltim, G. Budisatrio Djiwandono menilai pembangunan IKN dengan konsep forest city merupakan kesempatan untuk memperbaiki tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan. Tidak hanya untuk areal IKN itu sendiri, tetapi di daerah penyangga IKN juga.
Baca Juga: Pemindahan IKN Termasuk Lima Transformasi Besar Jokowi
“Perpindahan ibu kota kami jadikan momentum bersama. Ini sebuah kesempatan besar. Baik IKN berkonsep forest city, green city, atau smart city, mari kita lakukan dengan baik dan benar, serta tidak tanggung-tanggung,” kata Budisatrio yang juga mengingatkan pentingnya pembangunan aspek sosial, yaitu sumber daya manusia dalam IKN.
Tanaman Endemik dari 34 Provinsi Ditanam di IKN
Discussion about this post