Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Para Ahli Evaluasi InaTEWS untuk Hadapi Potensi Gempa Megathrust

Rabu, 9 Oktober 2024
A A
Gelaran Konsorsum Gempa Bumi dan Tsunami di Jakarta, 8 Oktober 2024. Foto BMKG.

Gelaran Konsorsum Gempa Bumi dan Tsunami di Jakarta, 8 Oktober 2024. Foto BMKG.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Para ahli dari berbagai kampus dan Lembaga riset, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkumpul mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Konsorsium Gempabumi dan Tsunami yang diadakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024. FGD yang mengangkat tema “Ancaman Megathrust dan Sesar Aktif, serta Evaluasi Sistem Peringatan Dini Tsunami (InaTEWS)” dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan bencana di Indonesia dengan menyelenggarakan.

Mereka bersama-sama merumuskan langkah-langkah untuk menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami di tanah air. Salah satunya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Sistem Peringatan Dini Tsunami (InaTEWS).

Sebab, meski InaTEWS telah berperan besar dalam menyelamatkan nyawa, BMKG bersama para pakar menegaskan perlu peningkatan teknologi, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan big data untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi informasi.

Baca Juga: Lonjakan Sampah Plastik Diprediksi Jadi 38,42 Persen pada 2050

“InaTEWS terus kami kembangkan agar semakin responsif terhadap berbagai kemungkinan, termasuk tsunami akibat aktivitas non-seismik, seperti longsoran bawah laut atau erupsi gunung api,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono.

Deputi Bidang Geofisika BMKG, Nelly Florida Riama menegaskan evaluasi berkala terhadap performa InaTEWS penting, mulai dari kualitas data hingga penyebaran informasi kepada masyarakat.

“Dengan perbaikan yang berkesinambungan, kami berharap sistem ini dapat semakin andal dalam melindungi masyarakat dari ancaman tsunami,” imbuh Nelly.

Baca Juga: Masyarakat Pesisir Bahas Keberlanjutan Kelestarian Ekosistem Pesisir Rezim Baru

Salah satu rekomendasi FGD tersebut adalah meningkatkan penelitian tentang karakteristik sesar aktif dan kolaborasi lintas sektor untuk mengoptimalkan InaTEWS. Harapannya, InatEWS mampu memperkuat kesiapsiagaan bencana di masa depan.

Waspada megathrust dan sesar aktif

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati juga menggarisbawahi pentingnya meningkatkan pemahaman terhadap potensi ancaman yang mungkin terjadi di Indonesia, seperti megathrust dan sesar aktif.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BMKGgempa bumi dan tsunamigempa MegathrustInaTEWSsesar aktifSistem peringatan dini tsunami

Editor

Next Post
Gelaran "Bara Senyap" untuk edukasi atasi peningkatan suhu bumi. Foto Chysara Rabani/Humas ITB.

Mahasiswa ITB Edukasi Dampak Kenaikan Suhu Bumi Lewat Bara Senyap

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media