Rabu, 9 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pasien Omicron Bergejala Ringan Tak Perlu Dirawat Rumah Sakit

Pasien yang bergejala ringan akibat terpapar varian Omicron tak perlu dirawat di rumah sakit. Cukup isoman dan melakukan pengobatan di rumah.

Minggu, 30 Januari 2022
A A
Ilustrasi dokter mengatasi varian Omicron. Foto Viki_B/pixabay.com.

Ilustrasi dokter mengatasi varian Omicron. Foto Viki_B/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Pemerintah menerapkan strategi berbeda dalam penanganan pasien Covid-19 yang terpapar varian Delta dan Omicron. Untuk varian Omicron memicu gejala ringan, seperti flu biasa, batuk, dan demam. Tingkat keparahannya lebih rendah, sehingga tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah. Pasien yang dirawat di rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman).

“Namun tingkat penularannya lebih cepat. Dalam waktu singkat kenaikan jumlah kasusnya cukup tinggi,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi dalam konferensi secara virtual sebagaimana dilansir dari laman kemkes.go.id, Kamis, 27 Januari 2022.

Berkebalikan dengan gelombang Delta yang memiliki tingkat keparahan tinggi sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur.

Baca Juga: Kebijakan Penanganan Covid-19 Varian Omicron Berubah-ubah, Ini Alasannya

Bagi yang OTG atau asimtomatik atau bergejala ringan bisa sembuh tanpa harus ke rumah sakit. Meski demikian pemerintah tetap menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641. Kapasitas tempat tidur secara nasional berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu.

“Yang perlu ke rumah sakit kalau ada lansia atau komorbidnya banyak. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,” tutur Budi.

Upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan adalah selalu pakai masker dan hindari kerumunan karena penularan semakin tinggi.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: 3Tbergejala ringanisomankomorbidOmicronvaksinasivaksinasi boostervarian Deltavarian Omicron

Editor

Next Post
Ilustrasi pencegahan varian Omicron. Foto Alexandra_Koc/pixabay.com.

Tips Pakar Unair Menghadang Omicron dengan Meningkatkan Imunitas

Discussion about this post

TERKINI

  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
  • Banjir dan lonsgor melanda Puncak, Bogor, 7 Juli 2025. Foto Dok. KLH.Puncak Banjir dan Longsor Lagi, Menteri Hanif Cabut Izin Lingkungan dan Rehabilitasi Kawasan
    In Bencana
    Selasa, 8 Juli 2025
  • Beberapa pulau-pulau kecil di Raja Ampat, Papua Barat Daya tampak gundul akibat penambangan nikel. Foto Dok. AMAN.BUMN Pertambangan Diminta Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu
    In News
    Senin, 7 Juli 2025
  • Ilustrasi sampah dari kawasan kuliner. Foto Dennis/pixabay.com.Kawasan Pasar, Kuliner, dan Mal Wajib Kelola Sampah Mandiri
    In News
    Senin, 7 Juli 2025
  • Ilustrasi nyamuk Anopheles. Foto shammiknr/pixabay.com.Riset Bakteri Wolbachia Gantikan Kelambu untuk Kendalikan Malaria di Papua
    In IPTEK
    Minggu, 6 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media