Wanaloka.com – Virus Corona varian Omicron disebut punya karakter yang berbeda dibanding pendahulunya, varian Delta. Sebagian besar pasien yang terpapar menunjukkan gejala flu, pilek, batuk, demam, sakit tenggorokan, kelelahan. Sebagian kecil mengalami sesak nafas dan diare.
Apa yang dilakukan virus Corona varian Omicron saat masuk ke dalam tubuh?
Koordinator Peminatan S-2 Pemberdayaan Perempuan Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair), Andriyanto menjelaskan saat masuk ke dalam tubuh, virus Corona varian Omicron akan mencari pelekatan sel yang memiliki protein. Namun sel berprotein itu tidak beroksigen atau mengalami radang alias inflamasi.
“Jadi perlu menciptakan kondisi tubuh supaya beroksigen agar tidak tertular atau bertambah parah,” kata Andriyanto dalam Airlangga Forum yang diadakan Sekolah Pascasarjana Unair bertema “Mengelola Imunitas Masyarakat Menghadapi Omicron” sebagaimana dilansir dari laman unair.ac,id, Selasa, 25 Januari 2022.
Baca Juga: PTM 100 Persen, Ini Persiapan Anak Jelang Vaksinasi Covid-19
Lantas mengapa varian Omicron harus diwaspadai?
Koordinator Program Studi S-2 Magister Imunologi Sekolah Pascasarjana Unair, Prof. Theresia Indah Budhy S menambakan, varian Omicron memiliki mutasi lebih banyak dibandingkan varian Delta. Pasien yang terpapar varian Omicron mempunyai gejalanya lebih ringan, tidak seperti varian Delta.
Namun harus tetap diwaspadai karena varian Omicron punya kemampuan menyebar lebih cepat dari varian sebelumnya sehingga menjadikan varian Omicron lebih berbahaya.
“Yang namanya virus Sarcov-2 belum dinyatakan hilang dan terus bermutasi. Ini berbahaya bagi mereka yang sistem imunnya rendah dan memiliki risiko tinggi,” jelas Theresia.
Cara meningkatkan imunitas tubuh
Pertama, mengonsumsi zat gizi agar menjadikan sel tersebut beroksigen, seperti antioksidan. Dalam ilmu gizi, antioksidan itu hanya empat dan tidak boleh lebih atau kurang, yaitu vitamin A, C, E, dan selenium.
Kedua, makan makanan yang mengandung antiinflamasi, yakni yang mengandung Omega 3. Sedangkan Omega 3 paling banyak ada di dalam ikan laut.
“Dianjurkan lebih banyak mengonsumsi ikan laut dibandingkan daging-dagingan,” kata Andriyanto.
Ketiga, menikmati makanan dengan pikiran yang bahagia (enjoy your food) karena suasana psikis yang baik akan meningkatkan imunitas seseorang.
Baca Juga: Pasien Omicron Bergejala Ringan Tak Perlu Dirawat Rumah Sakit
Keempat, istirahat atau tidur cukup, yaitu 6 – 8 jam sehari karena metabolisme tubuh saat tidur akan optimal.
Kelima, berjemur dan olahraga ringan di tempat terbuka dan terkena sinar matahari pagi sekitar pukul 06.30-08.30 selama 15-20 menit.
Discussion about this post