Baca juga: Ada Pohon Cabe Jamu hingga Gamal di Hutan Mahasiswa UGM di Ngawi
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur didapuk sebagai koordinator konservasi burung bermigrasi untuk wilayah Pulau Jawa. Peran ini menegaskan urgensi sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam mengawal kelangsungan hidup spesies burung yang melintasi batas negara.
Lokalatih ini diikuti oleh 51 peserta luring serta lebih dari 20 peserta daring, melibatkan berbagai institusi nasional maupun internasional seperti ASEAN Flyway Network dan National Parks Board (NParks) Singapura dengan dukungan pendanaan dari Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF).
Fokus utama kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemantauan serta pengelolaan habitat burung bermigrasi. Sekaligus meninjau serta mengembangkan rencana strategis dan aksi nasional bagi konservasi mereka.
Baca juga: Rombongan Pendaki Puncak Cartensz Diserang Hipotermia Akibat Cuaca Buruk, Dua Orang Meninggal
Peserta diperkenalkan pada arah kebijakan konservasi, lokasi-lokasi penting bagi burung air dan raptor bermigrasi, serta studi kasus pengelolaan lahan basah di Singapura. Diskusi intensif kemudian dibagi menjadi empat kelompok yang mengkaji kesekretariatan, pengelolaan data monitoring, peningkatan kesadartahuan publik, serta pengusulan lokasi baru dalam jaringan East Asian-Australasian Flyway (EAAF).
Dari pemanfaatan portal pelaporan modern hingga analisis data spesies, para peserta mendalami berbagai metode identifikasi dan survei burung migran. Hasil dari diskusi ini melahirkan sejumlah rumusan penting, termasuk penguatan kolaborasi riset, peningkatan kapasitas habitat, dan integrasi konservasi burung bermigrasi ke dalam kebijakan nasional. [WLC02]
Sumber: KSDAE KLHK
Discussion about this post