Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pembangkit Listrik Tenaga Angin Tanpa Baling-baling, Mungkinkah?

Penelitian diharapkan akan berlanjut hingga dapat diterapkan secara luas, sehingga membuka jalan bagi penerapan teknologi energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Minggu, 4 Agustus 2024
A A
Ilustrasi tenaga listrik tenaga angin dengan baling-baling. Foto meineresterampe/pixabay.com

Ilustrasi tenaga listrik tenaga angin dengan baling-baling. Foto meineresterampe/pixabay.com

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Pembangkit listrik tenaga angin tanpa baling-baling mungkin belum populer. Namun teknologi ini menawarkan solusi yang lebih efisien dan ramah lingkungan dengan menghilangkan baling-baling pada turbin angin konvensional. Sekelompok mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah meneliti potensi pembangkit listrik tenaga angin tanpa baling-baling melalui pendekatan multidimensional dan penggunaan Internet of Things (IoT).

Tim peneliti terdiri dari Samsul Ma’arip dari Teknik Musin bersama empat peneliti lainnya yaitu Hasan Adi Nugraha (Geografi), Naufal Athiyya Hammam (Teknik Mesin), Nazwa Nurannisa P S (Vokasi), Riski Firnanda (Vokasi). Tim tersebut dipandu dosen pembimbing Muhammad Aulia Rahman.

Samsul Ma’arip menjelaskan riset ini dilakukan untuk melihat sejauh mana potensi penerapan teknologi tanpa baling-baling dapat diintegrasikan dengan teknologi Internet of Things (IoT). Dengan demikian teknologi tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan.

Baca Juga: Istana Garuda dari Tembaga, Tahan Korosi, Konduktor yang Baik

Penelitian ini dimulai dari analisis potensi angin di berbagai lokasi di Indonesia yang memiliki kecepatan angin optimal. Aspek geografi sangat penting untuk menentukan lokasi terbaik yang mampu menghasilkan energi angin maksimal tanpa mengandalkan turbin baling-baling.

“Kami melakukan pengumpulan data angin dan menganalisis karakteristik geografis untuk memastikan lokasi yang dipilih memiliki potensi angin yang cukup untuk pembangkit listrik ini,” jelas Samsul dalam keterangan tertulis, Ahad, 4 Agustus 2024.

Pendekatan teknologi IoT digunakan untuk memonitor kondisi angin secara real-time dan mengatur sistem pembangkit secara otomatis. Tujuannya untuk memastikan pembangkit bekerja dengan efisiensi optimal dan meminimalkan risiko kerusakan.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: dampak lingkunganInternet of Thingspembangkit listrik tenaga anginRamah lingkunganturbin baling-balingUniversitas Gadjah Mada

Editor

Next Post
Ilustrasi suasana langit malam hari. Foto Evgeni T/pixabay.com.

6 Agustus BRIN Ajak Masyarakat Matikan Lampu Satu Jam, Ini Alasannya

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media