Wanaloka.com – Pemerintah Cilacap mulai mempersiapkan Lokasi hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang. Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman telah menyiapkan lahan seluas 3,9 hektar untuk pembangunan huntara dan huntap. Lahan tersebut berada di Desa Jenang, Kecamatan Majenang. Lokasi ini letaknya sekitar dua kilometer dari wilayah Desa Cibeunying.
Berdasarkan rilis tanggapan awal calon lahan relokasi terdampak gerakan tanah oleh Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tertanggal 18 November 2025, lokasi yang diajukan dimungkinkan dapat digunakan untuk relokasi.
Untuk memastikan pembangunan huntara dan hunian tetap (huntap) sesuai dengan konsep build back better and safer pada lahan relokasi, Tim Badan Geologi akan diberangkatkan untuk melakukan penyelidikan geologi di lapangan.
Baca juga: Program MBG Butuh Freeze Dried¸ Mahasiswa UGM Siapkan SIKE Si Dapur Pintar
Pendataan terhadap warga yang direkomendasikan untuk relokasi masih terus dilakukan pemerintah desa.
“Saat ini, terdata 296 kepala keluarga akan direlokasi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari.
Pembangunan huntara dipercepat agar para pengungsi yang menempati lokasi pengungsian segera mendapatkan tempat tinggal yang lebih baik. Saat ini, sejumlah warga mengungsi di tiga titik, yakni Balai Desa Cibeunying, MTS SS Cibeunying, dan masjid Baeturrohman Wanasari.
Selain percepatan pembangunan huntara, BNPB juga menawarkan opsi kepada para pengungsi untuk melakukan pengungsian mandiri dengan cara mengontrak rumah atau tinggal bersama kerabat. Untuk pilihan ini, masyarakat terdampak dapat memanfaatkan Dana Tunggu Hunian sebesar Rp600 ribu per bulan per KK selama enam bulan.
Baca juga: Implementasi Dokumen SNDC Diragukan, Tak Ada Komitmen Pemerintah Pensiunkan PLTU Batu Bara







Discussion about this post