Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Penting, Pertolongan Pertama Psikologi Penyintas Pasca Bencana

Pasca bencana juga meninggalkan luka psikis bagi penyintas. Siapa saja yang bisa membantu memulihkannya?

Minggu, 13 November 2022
A A
Ilustrasi penyintas bencana. Foto hosny_salah/pixabay.com

Ilustrasi penyintas bencana. Foto hosny_salah/pixabay.com

Share on FacebookShare on Twitter

“PFA bukan hanya milik profesional karena sifatnya bukan konseling. Jadi keluarga, tetangga, tim respon cepat, dan relawan bisa memberikan dukungan,” lanjut Wakil Dekan III Fakultas Psikologi ini.

Ada dua hal penting yang mesti diperhatikan dalam memberikan dukungan PFA. Pertama, PFA sebaiknya diberikan sesegera mungkin ketika krisis terjadi, baik pada masa tanggap darurat maupun kontak pertama. Kedua, pilih lokasi yang jauh dari lokasi kejadian. Bahkan apabila tidak memungkinkan tatap muka dapat melalui Tele-PFA.

Para penyintas bencana yang memerlukan dukungan PFA ditandai dengan menunjukkan gejala emosi atau stres yang umum dialami penyintas bencana. Reaksi tersebut terlihat secara fisik, seperti gemetar, sakit kepala, gangguan tidur. Kemudian secara emosi seperti cemas, takut, marah. Dan gangguan pikiran seperti bingung, sulit konsentrasi, mudah lupa. Sedangkan gejala pada perilaku adalah menarik diri, tidak bisa membuat keputusan.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Juragan Kebun Kopi Vorstenlanden Lewat Film

Ada empat prinsip bantuan psikologis awal. Pertama, prepare yakni mempelajari peristiwa bencana dengan memperhatikan standar keselamatan dan keamanan. Kedua, look yaitu memetakan siapa yang paling darurat berdasarkan reaksi stres. Ketiga, listen yaitu mendengarkan kebutuhan atau keluhan penyintas. Keempat, link adalah mengarahkan pada sistem bantuan sosial.

“Kita menyediakan diri untuk mendengarkan mereka. Kalau mereka tidak bercerita ya tidak apa. Kita ada di situ saja memberi rasa nyaman dan membantu menenangkan,” papar dosen psikologi klinis itu. [WLC02]

Sumber: Universitas Airlangga

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: bencanabencana hidrometeorologipenyintas bencanapertolongan pertama psikologiPFArisiko bencanaUnair

Editor

Next Post
Desain baju dari kain lurik karya Dosen UNY, Afif Ghurub Bestari. Foto uny.ac.id

Mengenal Kain Lurik, Tak Sekadar Kain Bergaris

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media