Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pramaditya Wicaksono, Guru Besar Termuda Peneliti Penginderaan Padang Lamun

Kesukaan mengeksplorasi padang lamun lewat penginderaan jauh sekaligus mengemban tugas dosen mengantarkan Pramaditya Wicaksono menjadi Guru Besar termuda UGM.

Selasa, 5 September 2023
A A
Guru Besar Geografi UGM, Pramaditya Wicaksono. Foto ugm.ac.id.

Guru Besar Geografi UGM, Pramaditya Wicaksono. Foto ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelumnya ia sempat menjadi Sekretaris Unit Kerja Sama Dalam Negeri (UKDN) Fakultas Geografi dan Sekretaris Departemen Sains Informasi Geografi (SaIG). Di level internasional, ia menjabat sebagai Wakil Ketua WG V/5 – Education and Awareness in Blue Economy and Coastal Marine Environment, Commission V ISPRS (The International Society for Photogrammetry and Remote Sensing).

Baca Juga: Black Rock Kawasan Geopark Belitung Jadi Destinasi Wisata Golf

“Dengan amanah itu, per semester bisa mendapat angka kredit terkait pelaksanaan pendidikan. Kalau cuma mengajar dan membimbing mahasiswa, belum tentu bisa mencapai jumlah angka kredit dosen terkait pelaksanaan pendidikan yang dipersyaratkan jadi guru besar,”urai Prama.

Antara Dosen dan Peneliti
Meski demikian, meraih jabatan guru besar bukanlah akhir perjalanan karier akademisnya. Sebaliknya menjadi awal untuk mengembangkan keilmuan lebih maju lagi.

“Guru besar kan jadi lokomotif mengembangkan ilmu di institusi. Peluang untuk pengembangan ilmu menjadi lebih besar. Bisa lebih kencang lagi dalam meliterasi masyarakat,” papar dia.

Baca Juga: Akademisi Bahas Penyusunan Standar Kajian Lingkungan di IKN

Berdasaran riwayat pendidikan, Prama menempuh pendidikan S-1 Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh di Fakultas Geografi UGM pada tahun 2004. Lalu lulus tahun 2008 dengan total masa studi 3 tahun 11 bulan. Meskipun masa studi S-1 nya tergolong singkat, ternyata Prama bukan tipikal mahasiswa kutu buku. Ia masih bisa berkumpul dengan teman-teman, nge-band, mengikuti UKM, bahkan menjadi asisten praktikum dan asisten penelitian dosen. Caranya adalah dengan mengelola waktu secara baik.

Kemudian melanjutkan S-2 di Program Studi Geografi dengan minat MPPDAS di Fakultas Geografi UGM pada tahun 2008 dengan memanfaatkan Beasiswa Unggulan Dikti. Sembari S-2, ia bergabung menjadi asisten di Pusat Pendidikan Interpretasi Citra dan Survei Terpadu (PUSPICS). Setelah lulus S2, ia mendapatkan tawaran beasiswa doktoral dari program CNRD (Centers for Natural Resources and Development) melalui pendanaan dari DAAD Jerman. Tawaran itu pun tak ia lewatkan dengan mengambil program Doktor Geografi minat Penginderaan Jauh di Fakultas Geografi joint program dengan Cologne University of Applied Sciences, Jerman.

Baca Juga: Agus Maryono: Antisipasi Banjir dan Kekeringan adalah Satu Kesatuan

“Jadi saya melamar jadi dosen di Fakultas Geografi saat ditengah menempuh pendidikan S-3,” ungkap suami dari Rani Hendriana, SH, MH dan ayah dari Muhammad Syandanadipa Justice Almortaza itu.

Prama memutuskan melamar menjadi dosen karena profesi tersebut sesuai karakteristiknya sebagai pribadi yang suka melakukan eksplorasi. Tak hanya itu, ia juga gemar bercerita dan berbagi pengalaman, serta senang bertemu dengan orang-orang baru.

“Ya, karena saya orangnya suka eksplore. Kalau tidak jadi peneliti ya dosen. Dan setelah dipikir-pikir, kalau jadi peneliti pasti ada masa bosannya. Sementara jadai dosen kan bisa tridharma, ya meneliti, melaksanakan pendidikan, dan pengabdian masyarakat. Jauh lebih berwarna,” paparnya. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Guru Besar Bidang Penginderaan Jauh Biodiversitas PesisirGuru Besar Geografi UGMmetode penginderaan jauhPadang lamunProf. Pramaditya Wicaksono

Editor

Next Post
Kunjungan Komisi VII DPR ke PLTU Suralaya. Foto esdm.go.id.

PLTU Suralaya Diklaim Penuhi Standar Pengelolaan Emisi

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media