Sabtu, 1 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati UGM yang Pertama di Asia

Kamis, 24 April 2025
A A
Ilustrasi penelitian tentang keanekaragaman hayati. Foto UGM.

Ilustrasi penelitian tentang keanekaragaman hayati. Foto UGM.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Program Studi (Prodi) Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH) Fakultas Biologi UGM secara resmi terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang berlaku selama lima tahun. Capaian ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan PKKH sebagai program studi profesi pertama di Asia dan kedua di dunia yang secara khusus mendidik dan menyiapkan Kurator Keanekaragaman Hayati.

“Biokurator Keanekaragaman Hayati di Fakultas Biologi UGM adalah yang pertama dan satu-satunya di Asia,” ujar Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi Setiadi Daryono, Kamis, 24 April 2025.

Mahasiswa yang mengikuti prodi ini akan menjalani pendidikan selama satu tahun atau dua semester. Lulusannya akan memperoleh gelar Kur.Biodiv. atau Bio.Cur. dalam Bahasa Inggris.

Baca juga: Dulu Penambang, Kini Berperan dalam Konservasi Kawasan Karst Gunung Sewu

Budi berharap prodi ini dapat menjangkau seluruh kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia, baik di darat dan di laut. Prodi ini juga diklaim bisa melahirkan kurator atau ahli-ahli yang kompeten dalam mengamankan, mendata, menganalisis, dan memetakan tren ke depan dari keanekaragaman hayati di Indonesia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Badan Akreditasi Nasional Perguruan TinggiFakultas Biologi UGMkeanekaragaman hayatiProfesi Kurator Keanekaragaman Hayati

Editor

Next Post
Riset radar cuaca nonpolarimetrik dimulai sejak tahun 2020, dan kini mendekati Technology Readiness Level (TRL). Foto BMKG.

BMKG Lakukan Pengembangan Radar Cuaca Nonpolarimetrik

Discussion about this post

TERKINI

  • Tongkang pengangkut batubara di perairan Sungai Mahakam. Foto Dok Wanaloka.com.Masyarakat Sipil Tolak AZEC, Solusi Palsu Perpanjang Ketergantungan Energi Fosil
    In Lingkungan
    Kamis, 30 Oktober 2025
  • Tepung mocaf dari olahan ubi kayu. Foto Dok. IKBIS.Ubi Kayu Berpotensi Jadi Pengganti Tepung Terigu Impor
    In Rehat
    Rabu, 29 Oktober 2025
  • Kayu sagu laminasi. Foto Dok. Direktorat PUI UGM.Kayu Laminasi, Solusi Keterbatasan Kayu Solid Akibat Alih Fungsi Hutan
    In IPTEK
    Rabu, 29 Oktober 2025
  • Peneliti BRIN, M. Reza Cordova menjelaskan asal muasal mikroplastik dalam air hujan. Foto Dok. Sekolah Air Hujan.Reza Cordova, Cemaran Mikroplastik Terindikasi dalam Udara di 18 Kota Pesisir di Indonesia
    In Sosok
    Selasa, 28 Oktober 2025
  • Ilustrasi PLTU batu bara. Foto jplenio/pixabay.comWalhi Pastikan Target Iklim Second NDC Indonesia Semu, Gagal Menjawab Keadilan Iklim
    In Lingkungan
    Selasa, 28 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media