Wanaloka.com – Program Mudik Minim Sampah kembali diadakan pada 2024 ini dengan versi berbeda. Perbedaannya, program ini terintegrasinya dalam program mudik nasional yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan yang bertema “Mudik Ceria, Penuh Makna”. Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menyebarluaskan informasi-informasi terkait program Mudik Minim Sampah.
“Tahun ketujuh ini, Mudik Minim Sampah menjadi bagian integral dari mudik nasional. Artinya, secara nasional melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Perhubungan memang menjadi lead dari mudik nasional sehingga menghasilkan kebijakan tersendiri,” kata Direktur Penanganan Sampah, Novrizal Tahar di Media Center, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, 5 April 2024.
Program Mudik Minim Sampah juga mengajak semua pemudik dan pihak terkait dalam penanganan mudik di sepanjang jalur mudik untuk dapat mengelola sampah dengan lebih baik dan dapat menjaga suasana mudik yang lebih bermakna. Selain itu, juga ditujukan untuk memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah guna mengurangi timbulan sampah ke TPA.
Baca Juga: Tren 3 Gangguan Kesehatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran
“Saya meminta para penyelenggara angkutan mudik, pengelola jalan tol dan rest area, terminal, pelabuhan penyeberangan bandara, stasiun kereta serta tempat wisata untuk memfasilitasi tempat sampah terpilah dan memasang pemberitahuan kepada pemudik agar meletakkan sampah terpilah atau dikelompokkan sesuai jenisnya agar lebih mudah dalam penanganannya dan menghindari penumpukan sampah. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, kami menghimbau untuk dapat bekerjasama dengan Pemda dalam penanganan sampah-sampah tersebut,” papar Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati.
KLHK juga telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 5 tahun 2024 tentang Pengendalian Sampah Hari Raya Idul Fitri. SE tersebut ditujukan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota untuk mengambil langkah aktif dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah tambahan yang timbul akibat mudik dan lebaran.
Beberapa langkah aktif telah dilakukan, antara lain menyiapkan materi sosialisasi dan kampanye Mudik Minim Sampah dalam bentuk video, e-Poster dan himbauan melalui audio untuk dapat ditayangkan oleh seluruh saluran media komunikasi.
Baca Juga: Banjir Pasuruan Dua Warga Meninggal, Warga Tetap Laksanakan Salat Idulfitri
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 (Idulfitri 1445 H) secara nasional mencapai 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Angka tersebut diperkirakan sekitar 58 juta kilogram sampah tambahan akan timbul dalam rentang waktu dua minggu arus mudik dan balik.
Permasalahan sampah yang timbul saat mudik lebaran telah menjadi perhatian khusus KLHK. Melalui Dirjen PSLB3, berbagai upaya untuk menangani dan mengurangi jumlah timbulan sampah tersebut telah dilakukan sejak tahun 2018 dengan menyelenggarakan Mudik Minim Sampah.
KLHK juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk dapat mengkampanyekan Mudik Minim Sampah ini di wilayah masing-masing. Beberapa kota yang diperkirakan akan terdapat potensi pergerakan mudik paling banyak seperti kota-kota yang ada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat telah dikoordinasikan secara langsung di lapangan sejak beberapa saat yang lalu.
Discussion about this post