Lebih lanjut, desain sistem ini telah memenuhi standar perangkat yang digunakan BMKG saat ini. Sebelum seluruh instrumen BMKG beralih ke teknologi berbasis VPN, prototipe ini sudah mengadopsi sistem tersebut. Bahkan menjadi contoh awal bagi pengembangan Automatic Weather Station maupun Automatic Rain Gauge yang dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Alat ini dilengkapi sistem komunikasi yang dapat mengirim data ke server, kemudian interkoneksi dilakukan menggunakan VPN, sehingga walaupun alat ini berada di luar daerah atau di daerah yang sangat jauh, kami tetap memiliki kontrol yang sangat baik untuk alat ini.
“Jadi kami bisa melakukan remote dari kantor menuju ke site tanpa harus mengunjungi site tersebut,” jelas Syamsudin.
Baca juga: Rantai Mikroplastik Hingga Masuk ke Tubuh Manusia
Dengan menggunakan sistem ini pengoperasian alat dapat sepenuhnya dikendalikan dari jarak jauh. Teknologi ini memungkinkan tim teknis BMKG melakukan pemantauan, pengecekan status sensor, hingga penanganan awal gangguan tanpa harus datang langsung ke lokasi pemasangan perangkat. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mempercepat proses respons ketika parameter cuaca menunjukkan anomali.
Kemampuan remote monitoring menjadi penting pada fungsi prototipe, terutama untuk daerah-daerah yang memiliki akses terbatas atau berisiko tinggi terhadap bencana hidrometeorologi. Dengan kontrol sistem yang tetap stabil meskipun alat ditempatkan jauh dari kantor, kualitas data observasi dapat terjaga dan mendukung keandalan peringatan dini yang disampaikan kepada masyarakat.
Inovasi ini sekaligus menandai langkah maju dalam modernisasi peralatan operasional BMKG. Mengingat teknologi yang dikembangkan secara mandiri mampu menjawab kebutuhan lapangan secara cepat dan adaptif.
Baca juga: KSPL dan AJI Jakarta Luncurkan Buku Jejak Kemandirian Pangan Lokal
Prototipe pun tidak hanya memperkuat kemampuan monitoring cuaca di wilayah rawan bencana, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi BBMKG Makassar. Sebagai karya asli para insan BMKG.
Dengan hadirnya inovasi prototipe peringatan dini, BMKG berharap kemampuan mitigasi bencana di tingkat lokal dapat semakin meningkat. Prototipe tersebut juga diharapkan dapat menjadi model yang bisa diimplementasikan di berbagai wilayah Indonesia, khususnya rawan bencana sekaligus memperkuat jaringan pemantauan cuaca nasional. [WLC02]
Sumber: BMKG







Discussion about this post