Wanaloka.com – Bayang-bayang dampak penyebaran varian Omicron yang menular beberapa kali lipat ketimbang varian Delta perlahan mulai dirasakan di Indonesia. Jumlah kasus Covid-19 pun merangkak naik. Berasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus per 12 Januari 2022 sebanyak 646 kasus positif dari 273.806 spesimen, naik menjadi 793 kasus positif dari 278.266 spesimen. Sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di sejumlah daerah mulai diberlakukan, sebagian lagi PTM terbatas.
Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Nasional Diponegoro Universitas Diponegoro, Amallia Nuggetsiana Setyawati menyampaikan rekomendasi dari Dokter Anak Indonesia (DAI) yang mensyaratkan, idealnya penerapan PTM di sekolah-sekolah apabila seluruh komponen sudah divaksinasi 100 persen. Sedangkan ideal untuk siswa adalah yang sudah divaksin dan tidak ada komorbiditas.
“Hak mendapatkan pendidikan itu penting. Namun lebih penting hak untuk mendapatkan hidup dan hak kesehatan,” kata Amalia sebagaimana dilansir dari laman undip.ac.id, Sabtu, 8 Januari 2022.
Baca Juga: PTM 100 Persen, Ini Persiapan Anak Jelang Vaksinasi Covid-19
Hal tersebut sebaiknya menjadi pertimbangan penerapan PTM harus 100 persen atau 50 persen atau online dan offline dengan memenuhi syarat dan ketentuan. Meliputi prokes tetap diterapkan, PTM maksimal tiga jam, ada physical distancing atau menjaga jarak, serta vaksinisasi sudah dijalankan dua kali.
“Itu merupakan syarat mutlak dari pembelajaran tatap muka. Selanjutnya adalah screening yang ketat,” imbuh Amalia.
Dia pun mengingatkan, bahwa situasi pandemi belum berakhir. Harapannya, seluruh komponen tidak boleh kendor atau terlena. Artinya, penyakit Covid-19 merupakan penyakit baru dengan berbagai variasi dan mutasi yang banyak. Kewaspadaan tidak hanya milik kepentingan beberapa orang saja, melainkan milik semua orang. Selain itu, juga harus mengikuti vaksin sesuai dengan anjuran dari pemerintah.
Discussion about this post