Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pulau Baru Pascagempa Maluku, Gunung Lumpur atau Pengangkatan Dasar Laut?

Kemunculan 'pulau baru' pascagempa Maluku ternyata fenomena biasa menurut sejumlah pakar. Yuk, simak analisis mereka!

Kamis, 12 Januari 2023
A A
Titik-titik gunung lumpur (segitiga merah) di sekitar Tanimbar. Foto Twitter @YonKerbauRawa

Titik-titik gunung lumpur (segitiga merah) di sekitar Tanimbar. Foto Twitter @YonKerbauRawa

Share on FacebookShare on Twitter

Sementara Peneliti Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Eko Yulianto menduga, di tempat pulau baru itu sudah berupa laut dangkal sebelumnya. Kemudian ketika gempa dini hari itu menyentak, dasar laut dangkal itu menyembul ke atas permukaan laut menjadi pulau baru.

Dugaan lainnya, Eko senada dengan Daryono, yakni adanya fenomena gunung lumpur. Faktor utama terbentuknya gunung lumpur adalah tekanan berlebih akibat pensesaran naik, beban sedimen, dan hadirnya fluida terkonsentrasi di zona tekanan tinggi. Fluida ini dapat mengalir melalui batuan poros dan retakan sesar yang membawa remahan bebatuan yang dilewatinya.

Baca Juga: Dampak Gempa Maluku, Jumlah Rumah Rusak dan Korban Luka Bertambah

Dan biasanya, gunung lumpur muncul dalam sebuah zona membentuk dertan sehingga biasanya fenomena ini terjadi sejak ribuan tahun lalu. Gunung-gunung lumpur tua itu biasanya dapat diidentifikasi

“Untuk verifikasinya, (apakah pulau baru pasca gempa Maluku M7,9 merupakan pengangkatan dasar laut atau gunung lumpur) pelu dilakukan langsung ke TKP untuk melihat bukti-bukti di lapangan,” ucap Eko melalui akun Twitter-nya, 10 Januari 2023.

Sementara dari pantauan Google Earth, Eko melihat ada cukup banyak titik-titik gunung lumpur di sekitar Pulau Tanimbar. Pada tanda segitiga merah tampak titik-titik gunung lumpur itu berada di barat Tanimbar yang setidaknya terlihat ada 4 titik. Kemudian titik-titik di Pulau Mitak dan ada yang cukup besar di Pulau Kabawa di utara Tanimbar.

Baca Juga: Dampak Gempa Maluku, BNPB Sebut 124 Rumah Rusak dan  Satu Warga Terluka

“Pulau-pulau itu tidak berpenghuni sehingga mungkin sedikit masyarakat yang tahu,” kata Eko pada postingan tertanggal 12 Januari 2023.

Ia pun mengunggah gambar Google Eart tentang lokasi gunung lumpur di Grobogan, Jawa Tengah yang dikenal dengan sebutan bledug kuwu. Masyarakat memanfaatkannya dengan mengambil kandungan garamnya. Juga lokasi gunung lumpur Lapindo di Sidorajo, Jawa Timur.

“Bandingkan dengan gunung lumpur di Grobogan dan lumpur Lapindo,” kata Eko. [WLC02]

Sumber: Facebook Daryono Bmkg, Twitter @YonKerbauRawa

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: bledug kuwu di GroboganBMKGBRINGempa Kepulauan Tanimbargempa kuatGempa Malukugunung lumpurlumpur Lapindo Sidoarjomud volcanopengangkatan dasar lautpulau baru

Editor

Next Post
Peneliti Geoteknologi BRIN, Eko Yulianto di dekat dasar laut yang terangkat di Simeulue akibat gempa 2004. Foto Twitter @YonKerbauRawa

Eko Yulianto, Siklus Pembentukan Pulau-pulau di Indonesia Belum Berhenti hingga Kiamat

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media