Senin, 17 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Eko Yulianto, Siklus Pembentukan Pulau-pulau di Indonesia Belum Berhenti hingga Kiamat

Pulau-pulau di Indonesia tak terbentuk tiba-tiba. Ternyata ada fenomena tektonik dan vulkanik sebagai penyebabnya. Bagaimana prosesnya?

Kamis, 12 Januari 2023
A A
Peneliti Geoteknologi BRIN, Eko Yulianto di dekat dasar laut yang terangkat di Simeulue akibat gempa 2004. Foto Twitter @YonKerbauRawa

Peneliti Geoteknologi BRIN, Eko Yulianto di dekat dasar laut yang terangkat di Simeulue akibat gempa 2004. Foto Twitter @YonKerbauRawa

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kajian menarik lainnya terkait kemunculan pulau-pulau baru pascagempa juga dikemukakan Peneliti Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Eko Yulianto. Melalui utasan pada akun Twitternya, tertanggal 10 Januari 2023, Eko menegaskan, bahwa kemunculan pulau baru di Tanimbar itu sangat wajar.

“Bahkan hampir semua pulau di Indonesia muncul karena dua fenomena utama. Pengangkatan tektonik dan pertumbuhan gunung api (vulkanik),” jelas Eko.

Eko juga mengunggah video berdurasi 1 menit lebih yang menggambarkan model gerak tektonik pada 55 juta tahun lalu hingga saat ini yang mengangkat dan mendorong pembentukan pulau-pulau di Indonesia. Siklus jutaan kali gempa itulah yang menjadi salah satu faktor utama pembentukan pulau-pulau di Indonesia.

Baca Juga: Pulau Baru Pascagempa Maluku, Gunung Lumpur atau Pengangkatan Dasar Laut?

“Siklus itu belum berhenti sampai kiamat. Bahwa ada pulau baru yang muncul dan ada yang tenggelam,” jelas Eko.

Dan proses pembentukan pulau-pulau di Indonesia itu tak sekonyong-konyong jadi. Melainkan butuh kejadian berulang kali selama jutaan tahun. Setiap gempa besar dangkal dengan mekanisme gerak sesar naik akan mengangkat dasar laut sedikit demi sedikit.

Proses itu dapat dilihat jejaknya pascagempa Aceh M9,3 pada Desember 2004 silam. Di mana bagian utara Pulau Simeulue terangkat sekitar 3 meter, sedangkan bagian selatan turun. Kemudian usai gempa Nias pada Maret 2005, bagian selatan Simeulue juga terangkat kembali dan bagian utara turun. Pengangkatan permukaan pulau itu mengakibatkan banyak mata air dari sumur-sumur msyarakat yang hilang.

Baca Juga: Budi Setiadi, Lahirkan 17 Inovasi Melon untuk Kosmetik hingga Seukuran Apel

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BRINEko Yuliantogempa Acehgempa Niaskerak bumilempeng benuapulau barupulau-pulau di Indonesiapulau-pulau Simeulue

Editor

Next Post
Penanganan gempa Maluku, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pada Kamis, 12 Januari 2023, meninjau salah satu rumah terdampak gempa Maluku magnitudo 7,9 [parameter update M7,5] di Kepulauan Tanimbar. Foto BNPB.

Penanganan Gempa Maluku, BNPB Salurkan Dana Rp1,6 Miliar

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi ular kobra. Foto AlexandraLysenko/pixabay.com.Kasus Gigitan Ular Meningkat, Pakar UGM Baru Teliti Karakterisasi Bisa Kobra Jawa
    In IPTEK
    Minggu, 16 November 2025
  • Taman Paku di Kebun Raya Indrokilo, Boyolali, Jawa Tengah. Foto kebunrayaindrokilo.boyolali.go.id.Jalankan Lima Fungsi Utama, Kebun Raya Indrokilo dan Banua Dapat Penghargaan
    In Traveling
    Minggu, 16 November 2025
  • Buddy, salah satu unit K9 dari Polres Temanggung berjenis German Shepherd didampingi pawangnya membantu pencarian korban longsor di Cilacap, 15 November 2025. Foto Dok. BNPB.Kadar Air Dalam Tanah Picu Longsor di Cilacap, Waspada Hujan Lebat 19-22 November 2025
    In Bencana
    Sabtu, 15 November 2025
  • Warga Kawasi menggelar aksi boikot jalur produksi PT Harita Group, 15 November 2025. Foto Istimewa.Tuntut Air Bersih dan Listrik, Warga Kawasi Boikot Jalur Produksi Perusahaan Nikel
    In News
    Sabtu, 15 November 2025
  • Tim gabungan melakukan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 14 November 2025. Foto Istimewa.Tanah Longsor di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan
    In Bencana
    Jumat, 14 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media