Selasa, 3 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Putu Santikayasa, Regulasi Ketat Modifikasi Cuaca Cegah Dampak Buruk Lingkungan

Perak iodida dalam cloud seeding berpotensi menghambat pertumbuhan organisme akuatik dan mengganggu siklus nutrisi di ekosistem air tawar.

Jumat, 11 April 2025
A A
Pakar klimatologi terapan IPB University, I Putu Santikayasa. Foto Dok. IPB University.

Pakar klimatologi terapan IPB University, I Putu Santikayasa. Foto Dok. IPB University.

Share on FacebookShare on Twitter

“Beberapa penelitian menyebutkan, AgI berpotensi menghambat pertumbuhan organisme akuatik dan mengganggu siklus nutrisi di ekosistem air tawar,” papar dia.

Baca juga: Paviliun CLT Nusantara, Rumah Ramah Lingkungan dari Kayu dan Energi Surya

Selain cloud seeding, terdapat metode lain seperti cloud breaking. Metode ini berfungsi untuk menghambat proses kondensasi dan mengurangi intensitas hujan.

Cloud breaking bekerja dengan cara mengganggu proses pembentukan awan (pengkerdilan awan) sehingga jumlah uap air yang mengalami kondensasi berkurang.

Teknologi selain TMC

Seiring perkembangan teknologi, berbagai inovasi telah diterapkan dalam modifikasi cuaca. Penggunaan laser untuk merangsang pembentukan awan serta pemanfaatan drone untuk menyebarkan bahan semai mulai diteliti guna meningkatkan efektivitas TMC.

Baca juga: Pelaku Wisata Minta Kuota Pendakian Gunung Rinjani Berdasar Daya Tampung

Teknik flare, yang menghasilkan gas guna meningkatkan kelembapan udara, juga masih dalam kajian untuk meminimalkan dampak lingkungan.

“Salah satu pendekatan baru yang sedang dikembangkan adalah penggunaan bahan organik sebagai alternatif garam sehingga lebih ramah lingkungan,” jelas Putu.

Lahir di Bali pada 24 Februari 1979, Putu Santikayasa adalah akademisi dan peneliti di bidang klimatologi terapan dan pengelolaan sumber daya air. Selain Sekretaris Pusat Studi CCROM-IPB, ia juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Pascasarjana Klimatologi Terapan di IPB University. Putu menyelesaikan pendidikan Sarjana dan Magister di IPB serta meraih gelar Doktor dari Asian Institute of Technology (AIT), Thailand.

Baca juga: Hutan Pendidikan Universitas Mulawarman Gundul Akibat Tambang Ilegal

Keahliannya meliputi pemodelan hidrologi, analisis perubahan iklim, serta pengelolaan air pertanian berbasis keberlanjutan. Putu aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah, dengan berbagai kajian terkait dampak perubahan iklim terhadap sumber daya air dan ketahanan pangan.

Ia juga memiliki pengalaman sebagai konsultan di berbagai proyek nasional dan internasional, termasuk UNESCO dan Plan International Indonesia, dalam pengelolaan risiko bencana dan adaptasi iklim. [WLC02]

Sumber: IPB University

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: cloud breakingcloud seedingDepartemen Geofisika dan Meteorologi IPB UniversityI Putu SantikayasaTeknologi Modifikasi Cuaca

Editor

Next Post
Bibit siklon 96S berpotensi menguat di Laut Timor. Foto Dok. BMKG.

Bibit Siklon Tropis di Laut Timor Menguat, Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter

Discussion about this post

TERKINI

  • Suasana koordinasi tim SAR gabungan untuk evakuasi korban longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, 2 Juni 2025. Foto BPBD Cirebon.Ada Empat Perizinan Usaha Tambang Galian C di Blok Gunung Kuda di Cirebon
    In Lingkungan
    Senin, 2 Juni 2025
  • Kebun Raya Sriwijaya di Sumatera Selatan. Foto Dok. KRS.Kebun Raya Sriwijaya Menuju Laboratorium Hidup Ekologi
    In News
    Minggu, 1 Juni 2025
  • Lokasi longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang terjadi pada 30 Mei 2025. Foto Dok. Kementerian ESDM.Longsor Tambang Gunung Kuda, Potensi Gerakan Tanah di Wilayah Cirebon Tinggi
    In Bencana
    Minggu, 1 Juni 2025
  • Ilustrasi daging kurban dibungkus daun jati. Foto kemenagsidoarjo.com.Solusi Penumpukan Sampah Plastik dan Limbah Hewan Kurban Saat Iduladha
    In News
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Suasana aktivitas di sekitar tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon usai longsor, 30 Mei 2025. Foto Dok. BPBD Cirebon.Jumlah Korban Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Jadi 14 Jiwa
    In Bencana
    Sabtu, 31 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media