Wanaloka.com – Filosofi hujan, sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup di bumi, menginspirasi para relawan independen menyatu dalam wadah bernama Relawan Indonesia (RAIN), tempat gerakan dan ruang bersama relawan independen yang selama ini bergerak sendiri-sendiri.
Pemilihan kata RAIN (hujan) untuk gerakan ini, dteguhkan sebagai nama lembaga yang baru dibentuk medio 7 bulan lalu, bertepatan pada peringatan World Water Day, 22 Maret 2025.
Pembina RAIN, Ahcmad Lukman mengisahkan, terbentuknya RAIN, berangkat dari pengalaman para relawan yang sering turun ke lokasi bencana.
Baca juga: Korban Tewas Runtuhan Bangunan Pesantren Al Khoziny Total 61 Orang
“Banyak relawan yang memiliki semangat kemanusiaan tinggi, tetapi tidak memiliki identitas surat tugas, dukungan logistik, atau koordinasi yang baik. Dari situlah muncul gagasan untuk membentuk wadah yang dapat merangkul, melindungi, dan menguatkan mereka agar bisa bergerak lebih efektif dan berkesinambungan, serta terarah punya tujuan,“ kata Lukman.
Penempatan Sekretariat RAIN di Wonorejo, Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipilih dengan alasan lokasi strategi dan dapat memantau aktivitas Gunung Merapi.
RAIN kini menyebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB, hingga ke daerah terpencil yang sulit diakses. Kehadiran wadah ini sebagai bentuk komitmen memberdayakan masyarakat, mandiri, dan tangguh tanpa meninggalkan budaya dan kearifan lokal.
Baca juga: Kelompok Difabel di Klaten Dilibatkan Sebagai Relawan Tangguh Bencana







Discussion about this post