Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kelompok Difabel di Klaten Dilibatkan Sebagai Relawan Tangguh Bencana

Kelompok rentan sering menjadi korban paling terdampak bencana. Peningkatan kesiapsiagaan bagi mereka adalah keharusan yang mendesak.

Senin, 1 Juli 2024
A A
Diskusi forum relawan difabel Klaten bersama Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi di Pendopo Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat, 28 Juni 2024. Foto Danung Arifin/BNPB.

Diskusi forum relawan difabel Klaten bersama Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi di Pendopo Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat, 28 Juni 2024. Foto Danung Arifin/BNPB.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Sukirno membuka lemari bajunya. Dia memilih kemeja terbaik berwarna light cyan dengan celana biru kelasi. Dari kediamannya di Desa Tangkil, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, lelaki 60 tahun itu bergegas menarik tuas gas sepeda motor yang telah dimodifikasi. Tak lupa sepasang kruk kaki dibawa serta.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, Sukirno tiba di Pendopo Kabupaten Klaten. Ada sekitar 20-an rekannya yang tergabung dalam Komunitas Difabel Merapi (KDM) berkumpul di sana. Mereka diundang Pemerintah Kabupaten Klaten untuk menghadiri pertemuan antar relawan Tangguh Bencana dari berbagai kalangan. Senyumnya membuncah.

Sukirno dan teman-temannya mendengarkan arahan dari Deputi Bidang Pencegahan (Deputi 2) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Prasinta Dewi. Prasinta menggarisbawahi bahwa upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat harus melibatkan segala unsur yang ada, baik dari pemerintah, relawan, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan pegiat kebencanaan lainnya.

Baca Juga: Longsor Terjang Kandang Peternakan Ayam di Blitar, Dua Tewas

Dalam upaya peningkatan kapasitas, hal yang harus mendapat perhatian utama adalah mereka yang masuk dalam kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak hingga difabel. Sebab kelompok rentan seringkali menjadi korban yang paling terdampak sehingga mereka harus diberikan pendampingan khusus untuk peningkatan kesiapsiagaan.

“Kelompok rentan seringkali menjadi korban paling terdampak dalam situasi bencana. Peningkatan kesiapsiagaan bagi mereka adalah suatu keharusan yang mendesak,” kata Prasinta.

Berdasarkan data kajian risiko bencana, wilayah Klaten memiliki hampir semua jenis ancaman bencana, mulai erupsi gunungapi, gempabumi termasuk hidrometeorologi. Penguatan ketangguhan masyarakat melalui pengurangan risiko bencana yang inklusif disabilitas menjadi hal penting dilakukan, tatkala sasaran dari konsep tersebut adalah masyarakat umum.

Baca Juga: Walhi Sebut Tambang Ilegal Kian Marak Akibat Proyek Tol Yogyakarta-Solo

Perka BNPB Nomor 14 tahun 2014 tentang Penangaan, Perlindungan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana juga mengatur, bahwa kelompok difabel juga memiliki peran yang tak kalah penting.

“Berdasarkan Perka tersebut, BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dapat membentuk Unit Layanan Disabilitas (ULD) sebagai layanan inklusif bagi difabel dalam menghadapi bencana, seperti yang telah dibentuk di Klaten,” papar Prasinta.

Penjelasan Prasinta telah mendongkrak semangat Sukirno dan relawan KDM yang telah dibentuk 11 tahun lalu. Baginya, aturan itu menjadi bukti bahwa pemerintah melalui BNPB dan BPBD secara serius memberi perhatian dan menyertai kelompok difabel. Bukan sebatas menjadikan mereka sebagai obyek, melainkan juga sebagai kelompok yang berpartisipasi aktif sebagai relawan Tangguh Bencana.

Baca Juga: Vetiver Tanaman Pengendali Longsor Dangkal dan Permukaan

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BNPBKabupaten KlatenKomunitas Difabel Merapipeanggulangan bencanarelawan tangguh bencanaUnit Layanan Disabilitas

Editor

Next Post
Dua orang dari BMKG ikut serta dalam eksplorasi laut bersama Ocean-X. Foto BMKG.

BMKG Ikut Penelitian Laut Dalam Selama 16 Hari Bersama Ocean-X

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media