Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ranggah Kijang Bercabang Dua, Ranggah Rusa Bercabang Banyak

Ada enam jenis satwa dari famili Cervidae yang ada di Indonesia, yakni rusa Jawa atau rusa timor, rusa sambar, rusa bawean, kijang kuning Kalimantan (kijang merah), dan kijang gunung Sumatra.

Jumat, 25 Juli 2025
A A
Rusa dan kijang. Foto: Blaise Droz/www.viensdanslajungle.ch & arundoc/freepik.

Rusa dan kijang. Foto: Blaise Droz/www.viensdanslajungle.ch & arundoc/freepik.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kijang dan rusa merupakan spesies yang masuk dalam famili yang sama, yaitu Cervidae. Namun keduanya memiliki perbedaan morfologis yang cukup mencolok.

Pakar Ekologi Satwa Liar IPB University, Dede Aulia Rahman menyebutkan dua ciri utama yang paling mudah dikenali masyarakat awam. Yang pertama, ukuran tubuh. Ukuran rusa dewasa jauh lebih besar dibandingkan dengan kijang.

Ciri kedua terdapat pada struktur di kepala hewan tersebut yang biasa disebut ranggah. Ranggah pada kijang atau menjangan hanya dua cabang. Sementara rusa memiliki percabangan lebih banyak, bisa tiga hingga empat anak cabang.

Baca juga: Konflik Tenurial, BAM DPR Dorong Keadilan Bagi Warga di Kawasan Hutan

Ranggah berbeda dari tanduk, karena struktur penyusunnya berbeda. Ranggah akan luruh atau tanggal secara alami setiap tahunnya.

Selain itu, ada perbedaan lain yang dapat dilihat secara kasat mata.

“Untuk menjangan atau kijang, dia memiliki semacam ‘halis’ atau garis hitam memanjang di wajah. Sementara rusa tidak memiliki ciri tersebut,” jelas dosen dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) ini.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB Universitykeanekaragaman hayatikijangrusa

Editor

Next Post
Dosen Fakultas Pertanian UGM, Eka Tarwaca Susila Putra. Foto Dok. Faperta UGM.

Eka Tarwaca, Konversi Lahan Karet Menjadi Kebun Sawit Keliru dan Berisiko

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media