Sabtu, 2 Agustus 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ranggah Kijang Bercabang Dua, Ranggah Rusa Bercabang Banyak

Ada enam jenis satwa dari famili Cervidae yang ada di Indonesia, yakni rusa Jawa atau rusa timor, rusa sambar, rusa bawean, kijang kuning Kalimantan (kijang merah), dan kijang gunung Sumatra.

Jumat, 25 Juli 2025
A A
Rusa dan kijang. Foto: Blaise Droz/www.viensdanslajungle.ch & arundoc/freepik.

Rusa dan kijang. Foto: Blaise Droz/www.viensdanslajungle.ch & arundoc/freepik.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kijang dan rusa merupakan spesies yang masuk dalam famili yang sama, yaitu Cervidae. Namun keduanya memiliki perbedaan morfologis yang cukup mencolok.

Pakar Ekologi Satwa Liar IPB University, Dede Aulia Rahman menyebutkan dua ciri utama yang paling mudah dikenali masyarakat awam. Yang pertama, ukuran tubuh. Ukuran rusa dewasa jauh lebih besar dibandingkan dengan kijang.

Ciri kedua terdapat pada struktur di kepala hewan tersebut yang biasa disebut ranggah. Ranggah pada kijang atau menjangan hanya dua cabang. Sementara rusa memiliki percabangan lebih banyak, bisa tiga hingga empat anak cabang.

Baca juga: Konflik Tenurial, BAM DPR Dorong Keadilan Bagi Warga di Kawasan Hutan

Ranggah berbeda dari tanduk, karena struktur penyusunnya berbeda. Ranggah akan luruh atau tanggal secara alami setiap tahunnya.

Selain itu, ada perbedaan lain yang dapat dilihat secara kasat mata.

“Untuk menjangan atau kijang, dia memiliki semacam ‘halis’ atau garis hitam memanjang di wajah. Sementara rusa tidak memiliki ciri tersebut,” jelas dosen dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) ini.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB Universitykeanekaragaman hayatikijangrusa

Editor

Next Post
Dosen Fakultas Pertanian UGM, Eka Tarwaca Susila Putra. Foto Dok. Faperta UGM.

Eka Tarwaca, Konversi Lahan Karet Menjadi Kebun Sawit Keliru dan Berisiko

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi penyu. Foto ambquinn/pixabay.com.Menguak Asal Usul Penyu Indonesia Lewat Sidik Jari Genetik yang Berbeda
    In Rehat
    Sabtu, 2 Agustus 2025
  • Ilustrasi kemenyan untuk bahan pembuatan parfum. Foto xbqs42/pixabay.com.Potensial Jadi Parfum Tropis Premium, Hilirisasi Kemenyan Harus Pertimbangkan Kelestarian Hutan
    In Rehat
    Jumat, 1 Agustus 2025
  • Desakan pencabutan izin terhadap korporasi pembakar hutan. Foto Dok. Walhi.Catatan Walhi, Karhutla Berulang Bukti Negara Melindungi Korporasi Pembakar Hutan
    In Lingkungan
    Jumat, 1 Agustus 2025
  • Kebun Raya Mangrove di Surabaya, Jawa Timur. Foto Dok. BRIN.Peran Kebun Raya Mangrove Surabaya dari Konservasi hingga Ketahanan Pangan
    In News
    Kamis, 31 Juli 2025
  • Memeluk pohon, salah satu bentuk terapi forest bathing. Foto aszak/pixabay.com.Forest Bathing, Terapi Redakan Stres Ringan hingga Sedang
    In Rehat
    Kamis, 31 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media