Penyakit jantung juga dapat ditandai dengan kaki bengkak. Baik bengkak bilateral yang meliputi kaki kanan dan kaki kiri. Maupun bengkak unilateral, yakni bengkak salah satu kaki saja. Biasanya berkaitan dengan pembuluh darah yang terhambat.
Cegah dengan Aktif Bergerak
Ada dua faktor risiko penyakit jantung. Pertama, faktor risiko yang tidak dapat diubah, seperti berkaitan dengan genetik dan warisan orang tua. Antisipasinya adalah mencegah penyakit jantung muncul lebih cepat. Kedua, faktor risiko yang dapat diubah. Soal ini terkait dengan gaya hidup, seperti jarang berolah raga dan makan makanan tak sehat.
Rendra mencontohkan kemajuan teknologi yang memudahkan orang pesan makanan tanpa harus melakukan aktivitas, seperti jalan kaki untuk membeli. Makanan yang dipesan pun makanan instan.
“Kehidupan yang pasif menjadi faktor risiko munculnya penyakit jantung,” kata pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Surabaya ini.
Aktif bergerak seperti melakukan jalan kaki 1.000 langkah, makan makanan sehat, dan tidak merokok adalah upaya pencegahan kemunculan penyakit jantung yang dilakukan.
Baca Juga: Waspadai Parkinson Akibat Hidup di Kawasan Limbah Industri
Budi juga berpesan agar masyarakat mencegah untuk tidak masuk rumah sakit karena sakit jantung. Lantaran selain mahal, masuk rumah sakit juga membuat kualitas hidup pasien menurun. Caranya adalah melakukan promotif preventif atau pencegahan dengan mengubah perilaku hidup menjadi lebih sehat.
“Mesti aktif. Banyak gerak dan pola makan yang baik,” kata Budi.
Lantaran penyakit jantung adalah jenis penyakit berbahaya, perlu dilakukan check-up rutin guna mengetahui kondisi kesehatan jantung. Terutama orang-orang yang memiliki faktor risiko tinggi.
“Jangan sampai Anda tidak tahu kesehatan jantung Anda. Anda harus aware bagaimana kondisi jantung dan bisa melakukan ikhtiar yang maksimal,” pesan Rendra. [WLC02]
Discussion about this post