Wanaloka.com – Indonesia disebut Dosen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Prof. Sang Kompiang Wirawan secara konsisten berada dalam 10 besar penghasil sumber daya alam hayati. Beberapa komoditas yang dihasilkan antara lain biji-bijian, teh, kopi, cokelat, minyak sawit, lada, karet, kayu lapis, ikan, dan rempah-rempah. Hasil dari rempah-rempah tersebut diproduksi menjadi minyak atsiri.
“Sayangnya, Indonesia baru mampu memproduksi 12 jenis dari 200 minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia,” kata Kompiang dalam pidato Pengukuhan Guru Besar bidang Bioresource Processing yang berjudul “Pengembangan Teknologi Pengolahan Sumber Daya Alam Hayati Berbasis Bioresource Product Engineering dan Teaching Industry” di di ruang balai Senat UGM pada 9 Juli 2024.
Indonesia juga berpotensi untuk mengembangkan tanaman-tanaman yang berkhasiat sebagai obat, seperti jahe, lengkuas, kunyit, dan kencur. Hanya saja, konsumsi terbesar dari tanaman itu masih dalam skala industri kecil.
Baca Juga: Jalan Tani Digunakan Sepihak, Warga Ambunu Kembali Blokade Akses ke PT IHIP
Kekayaan alam Indonesia yang berlimpah sudah seharusnya dapat dimanfaatkan bagi kemakmuran rakyat. Melalui pengembangan teknik produk sebagai dasar pendidikan teknik kimia masa depan yang serius akan tersedia sumber daya manusia yang mumpuni dalam mengolah kekayaan alam tersebut.
“Sumber daya alam ini harus dapat dikelola sedemikian rupa sehingga kelestarian dan keseimbangan alamiahnya selalu dapat terjaga dan tidak terganggu,” jelas Kompiang yang merupakan salah satu dari 76 Guru Besar aktif dari 102 Guru Besar di UGM.
Secara garis besar, ia dapat memperkirakan bahwa sumber daya alam hayati terutama tumbuhan, minyak atsiri, dan tanaman obat unggulan harus dideklarasikan sebagai bentuk keunggulan komparatif sumber daya alam bangsa Indonesia.
Baca Juga: Karhutla di Toba, Anggota Komisi IV DPR Kritisi Ketidaksiapan Sarana Pemerintah
Sebab selain merupakan keunggulan, juga merupakan tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki.
Selain itu, jenis komoditas ekspor unggulan Indonesia lain seperti minyak kelapa sawit dan kakao juga perlu mendapat perhatian lebih, sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan dan sumber devisa negara. Juga komoditas yang mampu memberikan pendapatan berkelanjutan bagi para petani.
Discussion about this post