Wanaloka.com – Tim WaTree Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi salah satu tim yang mewakili ITB dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Cipta (PKM-KC) 2024. Tim yang beranggotakan Zahrah Faridathul Athifah, Haliza Qintar Ma’aya, Sang Ara Musthika, Taufik Syahputra, serta Moch. Agung Prasetyo Wibowo ini menggagas program inovasi sistem untuk mendeteksi daya hidup pohon secara remote dan real time.
Karya yang dibuat menggunakan sensor sap flow yang terintegrasi IoT berupa GPS dan terhubung dengan sistem informasi geografis. Alat ini dirancang dengan cara ditancapkan pada batang bibit tanaman dan terhubung dengan website, sehingga dapat mendeteksi daya hidup pohon tanpa harus turun ke lapangan.
Dengan begitu, pohon yang mati dapat dilacak keberadaannya untuk dilakukan perlakuan lebih lanjut sesuai kondisinya. Jika masih hidup, maka pohon tersebut dapat diberi perlakuan silvikultur lanjutan. Sebaliknya jika mati, maka dapat dilakukan replanting.
Baca Juga: Organisasi Sipil Ingatkan Fakta Kegagalan CCS Cegah Pemanasan Global, Pemerintah Pilih Gencarkan
Ketua Tim WaTree, Zahrah menuturkan latar belakang topik yang diangkat adalah maraknya aksi penanaman pohon tanpa monitoring lebih lanjut mengenai status kehidupan pohon yang ditanam akibat sulitnya akses. Akses yang sulit juga disebabkan karena sistem monitoring yang masih manual, yaitu terjun langsung ke lapangan. Akibatnya, pohon yang ditanam tidak dapat berkembang dengan baik.
Padahal penanaman pohon dan memastikannya tetap hidup merupakan salah satu upaya pemulihan lahan hutan kritis akibat deforestasi dan degradasi. Akses mendapatkan bibit pun kini telah dipermudah lewat beberapa pusat persemaian yang dibangun pemerintah. Masyarakat bisa mendapatkan bibit secara gratis dari sana.
Discussion about this post