Selasa, 13 Mei 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Sensor Sap Flow Deteksi Daya Hidup Pohon secara Remote dan Real Time

Pohon yang mati dapat dilacak keberadaannya untuk dilakukan perlakuan lebih lanjut sesuai kondisinya.

Rabu, 31 Juli 2024
A A
Uji coba alat sensor Sap Flow pada bibit tanaman. Foto Dok. Tim WaTree ITB.

Uji coba alat sensor Sap Flow pada bibit tanaman. Foto Dok. Tim WaTree ITB.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Tim WaTree Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi salah satu tim yang mewakili ITB dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Cipta (PKM-KC) 2024. Tim yang beranggotakan Zahrah Faridathul Athifah, Haliza Qintar Ma’aya, Sang Ara Musthika, Taufik Syahputra, serta Moch. Agung Prasetyo Wibowo ini menggagas program inovasi sistem untuk mendeteksi daya hidup pohon secara remote dan real time.

Karya yang dibuat menggunakan sensor sap flow yang terintegrasi IoT berupa GPS dan terhubung dengan sistem informasi geografis. Alat ini dirancang dengan cara ditancapkan pada batang bibit tanaman dan terhubung dengan website, sehingga dapat mendeteksi daya hidup pohon tanpa harus turun ke lapangan.

Dengan begitu, pohon yang mati dapat dilacak keberadaannya untuk dilakukan perlakuan lebih lanjut sesuai kondisinya. Jika masih hidup, maka pohon tersebut dapat diberi perlakuan silvikultur lanjutan. Sebaliknya jika mati, maka dapat dilakukan replanting.

Baca Juga: Organisasi Sipil Ingatkan Fakta Kegagalan CCS Cegah Pemanasan Global, Pemerintah Pilih Gencarkan

Ketua Tim WaTree, Zahrah menuturkan latar belakang topik yang diangkat adalah maraknya aksi penanaman pohon tanpa monitoring lebih lanjut mengenai status kehidupan pohon yang ditanam akibat sulitnya akses. Akses yang sulit juga disebabkan karena sistem monitoring yang masih manual, yaitu terjun langsung ke lapangan. Akibatnya, pohon yang ditanam tidak dapat berkembang dengan baik.

Padahal penanaman pohon dan memastikannya tetap hidup merupakan salah satu upaya pemulihan lahan hutan kritis akibat deforestasi dan degradasi. Akses mendapatkan bibit pun kini telah dipermudah lewat beberapa pusat persemaian yang dibangun pemerintah. Masyarakat bisa mendapatkan bibit secara gratis dari sana.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: daya hidup pohonITBsensor sap flowsistem monitoringTim WaTree ITB

Editor

Next Post
Salah satu geosite dari geopark Kebumen.Foto Dok. BRIN.

13 Geosite di Kebumen Diajukan KNIU Menjadi Geopark Global UNESCO

Discussion about this post

TERKINI

  • Pusat gempa 5,3 mangitudo di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Foto inatews.bmkg.go.id.Deformasi Lempeng Picu Gempa 5,3 Magnitudo di Mandailing Natal
    In News
    Senin, 12 Mei 2025
  • Ahli Manajemen Vertebrata Hama dan Ilmu Hama Tumbuhan IPB University, Swastiko Priyambodo. Foto Dok. IPB University.Swastiko Priyambodo, Pengendalian Tikus Sawah Tak Hanya Andalkan Burung Hantu
    In Sosok
    Minggu, 11 Mei 2025
  • Lalat hinggap di atas makanan. Foto lengocson238/pixabay.com.Lalat Bikin Risih di Meja Makan, Bagaimana Jika Bumi Tanpa Serangga?
    In IPTEK
    Minggu, 11 Mei 2025
  • Kupu-kupu dan lebah tengah membantu penyerbukan bunga Matahari. Foto keywest3/pixabay.com.Populasi Kupu dan Lebah Menurun, Dampak Aktivitas Manusia dan Pembangunan
    In IPTEK
    Sabtu, 10 Mei 2025
  • Ilustrasi vaksinasi global. Foto neelam279/pixabay.com.Penanganan Covid-19 Abaikan TBC, Kini Indonesia Jadi Partisipan Uji Klinik Global Vaksin M72
    In Rehat
    Sabtu, 10 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media