Sabtu, 25 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Siapkan Mitigasi, Indonesia Diprediksi Alami Hawa Panas dan Curah Hujan Tinggi

Minggu, 26 Maret 2023
A A
Ilustrasi kekeringan. Foto MrsBrown/pixabay.com.

Ilustrasi kekeringan. Foto MrsBrown/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Fenomena cuaca ekstrem di Indonesia cenderung meningkat karena dampak perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan masyarakat. Seperti meningkatnya frekuensi bencana banjir, bencana kekeringan, dan mundurnya masa musim penghujan. Bahkan banyak lembaga internasional memprediksi dalam rentang 20 tahun ke depan, dampak perubahan iklim yang ditimbulkan jauh lebih parah karena terjadi kenaikan suhu global yang lebih tinggi.

“Suhu diprediksi akan meningkat dan hawa panas di mana-mana di belahan bumi ini,” kata Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Andung Bayu Sekaranom dalam seminar bertajuk “Prediksi Musim; Antara Variabilitas dan Perubahan Iklim” di ruang Auditorium Merapi Fakultas Geografi UGM pada 24 Maret 2023.

Sementara negara-negara yang berada di daerah tropis dan subtropis, salah satunya Indonesia, selain mengalami peningkatan temperatur, juga akan mengalami peningkatan curah hujan. Tingkat curah hujan hingga 2100 akan semakin tinggi.

Baca Juga: Dampak Pembukaan Jalur Tambang di Desa Wadas, Pemukiman Warga Dilanda Banjir

“Ada kaitannya dengan bencana sehingga perlu mitigasi,” tegas Andung.

Perubahan iklim dapat berpotensi menjadi katalis perubahan cuaca ekstrem yang terjadi dalam jangka pendek. Namun sering terkendala keterbatasan data untuk dianalisis. Di tingkat masyarakat, persepsi terkait dampak perubahan iklim dapat berbeda-beda karena faktor usia, lokasi tempat tinggal dan tingkat pendidikan sehingga penting adanya konfirmasi persepsi dengan data.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BMKGcuaca ekstremFakultas Geografi UGMhawa panaskenaikan suhu globalpeningkatan curah hujanperubahan iklim

Editor

Next Post
Dampak pembukaan jalur tambang di Desa Wadas, pemukiman warga dilanda banjir. Foto Ist.

Ancaman Bencana Hidrometeorologi, Gempadewa: Hentikan Tambang

Discussion about this post

TERKINI

  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Dosen Departemen Geografi Lingkungan UGM, Dr. Emilya Nurjani. Foto kagama.co.Emilya Nurjani, Sampaikanlah Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dengan Bahasa Mudah Dipahami
    In Sosok
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Ilustrasi kearifan lokal masyarakat adat Kasepuhan Girijaya di Sukabumi, Jawa Barat. Foto Dok. IPB University.Belajar dari Kearifan Lokal Kasepuhan Girijaya dan Tahura Atasi Perubahan Iklim
    In Rehat
    Kamis, 23 Oktober 2025
  • Ilustrasi Walhi tolak PLTGU Batang. Foto Dok. Walhi.Walhi Tolak Proyek PLTGU Batang, Gunakan Gas Fosil Penyebab Emisi Gas Rumah Kaca
    In Lingkungan
    Kamis, 23 Oktober 2025
  • Ilustrasi biwak yang diperjualbelikan di Indonesia. Foto tomas_a_r_81/pixabay.com.Perdagangan Biawak Diperbolehkan, Tapi Jangan Merusak Ekosistem
    In News
    Rabu, 22 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media