Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Steven Solikin, Laut Semakin Gelap dan Risiko Kompetisi Predator Meningkat

Organisme laut yang bergantung pada cahaya untuk navigasi, reproduksi, dan mencari makan terpaksa berpindah ke lapisan yang lebih dangkal.

Senin, 9 Juni 2025
A A
Pakar kelautan IPB University, Steven Solikin. Foto IPB University.

Pakar kelautan IPB University, Steven Solikin. Foto IPB University.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Dalam peringatan Hari Laut Sedunia setiap 8 Juni, pakar dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) IPB University, Steven Solikin mengungkapkan kekhawatiran terhadap fenomena laut yang semakin gelap.

Kondisi laut yang makin gelap disebabkan penurunan kedalaman zona fotik, yaitu lapisan laut yang menerima cahaya matahari dan menjadi penopang utama lebih dari 90 persen kehidupan laut.

“Salah satu penyebab utama penggelapan laut adalah perubahan komunitas fitoplankton yang berpengaruh terhadap sifat optik air laut. Perubahan dalam komposisi dan distribusi fitoplankton sebagai produsen primer dalam rantai makanan laut turut mempengaruhi kejernihan air,” jelas dia.

Baca juga: Temuan Kementerian Kehutanan, Tiga Perusahaan Menambang di Kawasan Hutan Raja Ampat

Selain itu, kenaikan suhu permukaan laut juga memperburuk kondisi ini. Pemanasan menyebabkan stratifikasi termal yang menghambat pencampuran nutrien dari lapisan bawah ke permukaan. Dengan demikian, produktivitas fitoplankton semakin menurun.

“Perubahan pola sirkulasi lautan turut memengaruhi distribusi nutrien dan organisme mikroskopis. Hal ini berdampak langsung pada kejernihan dan warna laut,” papar dia.

Menurut Steven, fenomena ini berdampak luas terhadap ekosistem laut. Penurunan intensitas cahaya di dalam laut menyebabkan penurunan produktivitas primer karena berkurangnya fotosintesis oleh fitoplankton.

Baca juga: Temuan KLH, Empat Perusahaan Tambang Merusak Lingkungan Lima Pulau di Raja Ampat

“Ini menimbulkan efek berantai mulai dari zooplankton hingga ikan dan mamalia laut, bahkan dapat menyebabkan disrupsi dalam rantai makanan serta perubahan habitat,” tegas dia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB UniversityEmisi gas rumah kacaSteven Solikinsuhu permukaan laut

Editor

Next Post
Beberapa pulau-pulau kecil di Raja Ampat, Papua Barat Daya tampak gundul akibat penambangan nikel. Foto Dok. AMAN.

Legislator Dapil Papua Desak Tertibkan Izin Tambang dan Hormati Masyarakat Adat Papua

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media