Wanaloka.com – Kesadaran kesehatan jiwa di Indonesia memilki tren meningkat, tetapi masih terkekang oleh stigma buruk dalam masyarakat. Jika stigma buruk terus berada di masyarakat, maka menghalangi penanganan pasien dengan masalah kesehatan mental.
“Stigma itu menjauhkan pasien dari penangan terbaik yang bisa didapatkan,” ungkap Psikolog UGM, Nurul Kusuma Hidayati dalam Kuliah Online: Stigma dan Masalah Kesehatan Mental.
Praktik memasung, memilih diam, menyembunyikan, mengucilkan orang dengan gangguan jiwa adalah bentuk-bentuk stigma buruk tersebut. Tidak sedikit orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ditinggalkan di jalan, berkeliaran, dan dianggap aib keluarga.
Psikolog Wirdatul Anisa menjelaskan stigma adalah label negatif yang disematkan kepada orang atau kelompok tertentu oleh sekitarnya. Akibat stigma, acapkali orang dengan gangguan mental tertunda mencari pertolongan. Bahkan tidak ingin mencari pertolongan.
Discussion about this post