Selasa, 1 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Swastiko Priyambodo, Pengendalian Tikus Sawah Tak Hanya Andalkan Burung Hantu

Dengan mengintegrasikan pengendalian hayati, termasuk peran Tyto alba, TBS dan praktik kultur teknis, diharapkan populasi tikus sawah dapat dikendalikan secara lebih efektif dan berkelanjutan.

Minggu, 11 Mei 2025
A A
Ahli Manajemen Vertebrata Hama dan Ilmu Hama Tumbuhan IPB University, Swastiko Priyambodo. Foto Dok. IPB University.

Ahli Manajemen Vertebrata Hama dan Ilmu Hama Tumbuhan IPB University, Swastiko Priyambodo. Foto Dok. IPB University.

Share on FacebookShare on Twitter

Meskipun demikian, kehadiran Tyto alba sebagai predator alami tidak berdampak negatif terhadap ekosistem padi. Sebaliknya, burung hantu ini berpotensi memperkaya keanekaragaman hayati agroekosistem sawah.

Baca juga: Penanganan Covid-19 Abaikan TBC, Kini Indonesia Jadi Partisipan Uji Klinik Global Vaksin M72

“Ini berbeda dengan pengendalian hama secara kimiawi menggunakan pestisida yang seringkali menimbulkan efek merugikan bagi lingkungan,” tambah dia.

Ia menekankan bahwa pengendalian hama tikus sawah yang efektif memerlukan strategi yang lebih komprehensif. Salah satunya melalui penerapan Trap Barrier System (TBS).

Metode ini akan mencapai hasil yang lebih optimal apabila dikombinasikan dengan teknik lain seperti pengemposan dan gropyokan, yaitu perburuan tikus secara massal setelah panen padi. Kombinasi ketiga metode pengendalian hayati inilah yang saat ini terbukti cukup efektif dalam menekan populasi tikus sawah.

Baca juga: Emerita pangandaran, Temuan Spesies Baru Undur-Undur Laut di Pantai Selatan Jawa

Ia juga menyarankan penerapan cara kultur teknis. Meliputi pengaturan waktu tanam dan panen secara serentak antarpetani, rotasi tanaman dengan tanaman palawija, serta pengaturan jarak tanam padi menggunakan sistem jajar legowo.

Dengan pendekatan terpadu yang mengintegrasikan pengendalian hayati, termasuk peran Tyto alba, dengan TBS dan praktik kultur teknis, diharapkan populasi tikus sawah dapat dikendalikan secara lebih efektif dan berkelanjutan.

“Tanpa menimbulkan kerusakan pada ekosistem pertanian,” kata dia. [WLC02]

Sumber: IPB University

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: burung hantuFakultas Pertanian IPB Universitypengendalian hama tikusSwastiko PriyambodoTrap Barrier SystemTyto alba

Editor

Next Post
Pusat gempa 5,3 mangitudo di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Foto inatews.bmkg.go.id.

Deformasi Lempeng Picu Gempa 5,3 Magnitudo di Mandailing Natal

Discussion about this post

TERKINI

  • Gunung Rinjani. Foto Dok. Kemenpar.Belajar dari Kasus Juliana, Operator hingga Pendaki Harus Patuhi SOP Pendakian Ekstrem Gunung Rinjani
    In Traveling
    Sabtu, 28 Juni 2025
  • Ilustrasi badai dilautan. Foto dexmac/pixabay.comCuaca Ekstrem Intai Sepekan Depan, Waspada Liburan ke Puncak hingga Labuan Bajo
    In News
    Sabtu, 28 Juni 2025
  • Anggrek Dendrobium azureum. Foto Yanuar Ishaq Dwi Cahyo/Fauna & Flora International-Indonesia Programme.Anggrek Biru Raja Ampat Terancam Punah, Tapi Tak Dilindungi Hukum Indonesia
    In Rehat
    Jumat, 27 Juni 2025
  • PLTP Blawan Ijen, Kabupaten Bondowoso yang diresmikan secara hybrid oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis, 26 Juni 2025. Foto: BPMI Setpres.Prabowo Resmikan 55 Proyek Energi Panas Bumi dan Surya, Klaim Nol Emisi Karbon Tepat Waktu
    In News
    Jumat, 27 Juni 2025
  • Lahan proyek food estate yang memakan lahan hutan. Foto Dok. Greenpeace.Komisi IV DPR Janji Undang Aktivis Lingkungan untuk Bahas UU Baru Kehutanan
    In News
    Kamis, 26 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media