Wanaloka.com – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur punya potensi kandungan logam tanah jarang. Logam tanah jarang bermanfaat untuk teknologi tinggi.
Dosen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair) Ganden Supriyanto menjelaskan, logam tanah jarang punya manfaat penting terkait beberapa bidang tertentu, seperti bidang meterologi untuk campuran logam pembuatan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi, dan semi konduktor.
“Logam tersebut sangat mahal. Jauh lebih mahal dibandingkan emas dan platina,” ucap Ganden sebagaimana dilansir dalam laman unair.go.id. pada 26 dan 28 Januari 2022.
Baca Juga: Dua Raptor Dilepasliarkan di Gunungkidul, Lima Satwa Dievakuasi dari Rumah Bupati Langkat
Dalam rumus kimia sistem periodik, logam tanah jarang (rare earth) merupakan jenis logam lantanida dan aktinida yang meliputi beberapa logam di dalamya seperti litium dan scandium. Logam tanah jarang juga disebut sebagai logam transisi. Logam itu pula yang ditemukan di lumpur Lapindo Sidoarjo.
Selama ini, litium banyak digunakan sebagai bahan pembuatan baterai, terutama baterai mobil listrik. Temuan logam itu terhitung penting terkait keharusan semua kendaraan bebas emisi ke depannya, sehingga mobil listrik lebih banyak digunakan.
Baca Juga: Mengenal Persoalan Energi dari Hulu ke Hilir Bersama Walhi Yogyakarta
Sedangkan scandium banyak digunakan untuk bahan pembuatan lampu berteknologi tinggi, karena logam scandium memiliki daya tahan yang kuat. Logamnya tidak meleleh, meskipun lampu tersebut memiliki watt yang sangat tinggi. Selain dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan lampu berteknologi tinggi, scandium juga banyak digunakan untuk semi konduktor.
“Penemuan logam tanah jarang di Lumpur Lapindo Sidoarjo memiliki potensi pemanfaatan yang sangat besar karena bernilai tinggi dan sangat penting untuk teknologi tinggi ke depan,” kata Ganden.
Satu kilogram lumpur mengandung 100 gram logam tanah jarang
Sebenarnya, kabar tentang potensi logam tanah jarang di Lumpur Lapindo Sidoarjo sudah lama diketahui, tetapi sangat tertutup sehingga masyarakat dan media pun belum banyak yang mengetahui.
Gaden mendapatkan informasi dan data mengenai kandungan logam tanah jarang tersebut dari lumpur Lapindo yang diteliti di China. Data itu menyebutkan, kandungan logam tanah jarang di sana tinggi.
“Kan sudah kami analisakan di China. Memang terlihat logam tanah jarangnya tinggi di daerah tersebut,” jelas Ganden.
Baca Juga: Indonesia-Jepang Kerja Sama Transisi Energi, Investasi akan Dipermudah
Beberapa tahun lalu, salah satu kelompok karang taruna mengajukan izin eksplorasi logam tanah jarang di lumpur Lapindo kepada Gubernur Jawa Timur Imam Utomo.
Discussion about this post