Sabtu, 12 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tak Hanya Lumpur Lapindo, Semua Permukaan Bumi Mengandung Logam Tanah Jarang

Kandungan logam tanah jarang dalam lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur rupanya punya nilai ekonomi tinggi. Logam itu menjadi bahan campuran untuk membuat pesawat dan baterai mobil listrik.

Senin, 31 Januari 2022
A A
Lumpur Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur. Foto Facebook Lumpur Lapindo Sidoarjo.

Lumpur Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur. Foto Facebook Lumpur Lapindo Sidoarjo.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur punya potensi kandungan logam tanah jarang. Logam tanah jarang bermanfaat untuk teknologi tinggi.

Dosen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair) Ganden Supriyanto menjelaskan, logam tanah jarang punya manfaat penting terkait beberapa bidang tertentu, seperti bidang meterologi untuk campuran logam pembuatan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi, dan semi konduktor.

“Logam tersebut sangat mahal. Jauh lebih mahal dibandingkan emas dan platina,” ucap Ganden sebagaimana dilansir dalam laman unair.go.id. pada 26 dan 28 Januari 2022.

Baca Juga: Dua Raptor Dilepasliarkan di Gunungkidul, Lima Satwa Dievakuasi dari Rumah Bupati Langkat

Dalam rumus kimia sistem periodik, logam tanah jarang (rare earth) merupakan jenis logam lantanida dan aktinida yang meliputi beberapa logam di dalamya seperti litium dan scandium. Logam tanah jarang juga disebut sebagai logam transisi. Logam itu pula yang ditemukan di lumpur Lapindo Sidoarjo.

Selama ini, litium banyak digunakan sebagai bahan pembuatan baterai, terutama baterai mobil listrik. Temuan logam itu terhitung penting terkait keharusan semua kendaraan bebas emisi ke depannya, sehingga mobil listrik lebih banyak digunakan.

Baca Juga: Mengenal Persoalan Energi dari Hulu ke Hilir Bersama Walhi Yogyakarta

Sedangkan scandium banyak digunakan untuk bahan pembuatan lampu berteknologi tinggi, karena logam scandium memiliki daya tahan yang kuat. Logamnya tidak meleleh, meskipun lampu tersebut memiliki watt yang sangat tinggi. Selain dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan lampu berteknologi tinggi, scandium juga banyak digunakan untuk semi konduktor.

“Penemuan logam tanah jarang di Lumpur Lapindo Sidoarjo memiliki potensi pemanfaatan yang sangat besar karena bernilai tinggi dan sangat penting untuk teknologi tinggi ke depan,” kata Ganden.

Satu kilogram lumpur mengandung 100 gram logam tanah jarang

Lumpur Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur. Foto Facebook Lumpur Lapindo Sidoarjo.
Lumpur Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur. Foto Facebook Lumpur Lapindo Sidoarjo.

Sebenarnya, kabar tentang potensi logam tanah jarang di Lumpur Lapindo Sidoarjo sudah lama diketahui, tetapi sangat tertutup sehingga masyarakat dan media pun belum banyak yang mengetahui.

Gaden mendapatkan informasi dan data mengenai kandungan logam tanah jarang tersebut dari lumpur Lapindo yang diteliti di China. Data itu menyebutkan, kandungan logam tanah jarang di sana tinggi.

“Kan sudah kami analisakan di China. Memang terlihat logam tanah jarangnya tinggi di daerah tersebut,” jelas Ganden.

Baca Juga: Indonesia-Jepang Kerja Sama Transisi Energi, Investasi akan Dipermudah

Beberapa tahun lalu, salah satu kelompok karang taruna mengajukan izin eksplorasi logam tanah jarang di lumpur Lapindo kepada Gubernur Jawa Timur Imam Utomo.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: baterai mobil listrikKementerian ESDMlitiumlogam tanah jaranglumpur Lapindo SidoarjoscandiumUnair

Editor

Next Post
Makanan bergizi. Foto ugm.ac.id.

Begini Cara Memilih Makanan yang Aman Ala Pakar Gizi

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media