Sabtu, 12 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak Lagi, Walhi Harap Ini yang Terakhir

Minggu, 11 Desember 2022
A A
Proses evakuasi pekerja korban ledakan tambang batu bara di Sawahlunto,Sumbar. Foto Walhi Nasional.

Proses evakuasi pekerja korban ledakan tambang batu bara di Sawahlunto,Sumbar. Foto Walhi Nasional.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Tambang batu bara di Prambahan, Kota Sawahlunto, Sumatra Barat kembali meledak, 9 Desember 2022 pukul 08.00 WIB. Akibatnya, 10 orang tewas, 1 orang luka berat atau kritis, dan 1 orang luka ringan. Para korban ditemukan di kedalaman antara 100-300 meter. Saat ditemukan, para korban mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh.

Berdasarkan siaran pers Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatra Barat, tambang batu bara tersebut dikelola oleh PT NAL. Sementara kasus-kasus kecelakaan tambang batu bara di Sawahlunto merupakan peristiwa yang terus berulang.

Berdasarkan desk riset Walhi, sejak 2009-2022, lebih kurang 50 orang meninggal dunia dan belasan orang luka-luka akibat kecelakaan di pertambangan batu bara. Sejumlah perusahaan tambang batu bara yang teridentifikasi pernah terjadi kecelakaan kerja adalah PT Dasrat, PT NAL, PT BMK, CV Tahiti Coal.

Baca Juga: Terungkap, Gempa Cianjur Dipicu Sesar Baru Cugenang yang Melewati Sembilan Desa

Analisis Walhi menunjukkan, korban tambang berbanding lurus dengan persoalan buruknya tata kelola tambang. Pengelolaan tambang terus berfokus pada eksplotasi sumber daya alam, tanpa memperhatikan aspek keselamatan manusia dan lingkungan. Selain itu, sejumlah pelanggaran oleh perusahaan tambang seringkali tidak mendapat penanganan serius oleh pemerintah, bahkan cenderung diabaikan.

Akibatnya, eksploitasi sumber daya alam tak terbarukan ini terus menuai beragam persoalan dan menabur bencana bagi pekerjanya, masyarakat sekitar, dan lingkungan. UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara juga memberi ruang beragam persoalan tambang menjadi langgeng. Bahkan UU baru tersebut sangat sentralistik, sehingga menjadi celah baru ‘lepasnya’ tanggungjawab pemerintah daerah untuk memastikan operasional tambang sesuai aturan.

Baca Juga: Status Gunung Semeru Turun ke Level Siaga

Salah seorang warga Sawahlunto menyampaikan testimoninya saat menginformasikan kecelakaan tambang itu kepada Walhi Sumatera Barat melalui telepon.

“Kami sedih, masyarakat selalu jadi korban. Pemerintah dan perusahaan semestinya lebih memperhatikan keselamatan warga, mendengar dan menindaklanjuti laporan-laporan warga, tidak menakut-nakuti warga. Kami hanya ingin tambang batu bara tidak lagi memakan korban, baik bagi karyawannya, ataupun masyarakat yang hidup di sekitar tambang. Sebaiknya pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan atau ekonomi alternatif yang lebih aman dan tidak merusak lingkungan”.

Walhi Sumatra Barat berharap peristiwa tersebut merupakan persitiwa terakhir. Sekaligus menjadi titik tolak pengelolaan tambang yang lebih memperhatikan aspek keselamatan masyarakat dan lingkungan hidup.

Baca Juga: Dana Perbaikan Rumah Dampak Gempa Cianjur Diterima 647 Warga Nagrak

Penyebab Ledakan Masih Diselidiki

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: aspek keselamatan masyarakatBNPBledakan tambang batu baraLingkungan hidupsertifikasi penyelamat tambang bawah tanahtambang batu baratambang batu bara di SawahluntoWalhi Sumatra Barat

Editor

Next Post
Gempa Tarutung hari ini, Minggu, 11 Desember 2022, dengan magnitudo 4,8 yang berpusat di darat. Foto Google Earth, episenter gempa berdasarkan koordinat BMKG.

Gempa Tarutung Hari Ini Masih Rangkaian Gempa Merusak 1 Oktober 2022

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media