Baca Juga: Suadi, Kebijakan Hilirisasi Perikanan Perlu Perhatikan Kesejahteraan Nelayan
Environmental remediation atasi penurunan tanah
Sementara pada 4 November 2024, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Diana mendampingi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk meninjau pekerjaan Pembangunan Infrastruktur Pengaman Pantai Utara Jakarta (Giant Sea Wall) Tahap A DKI Jakarta.
AHY mengatakan, pembangunan infrastruktur pengaman pantai utara Jakarta dilakukan karena masyarakat pesisir utara selalu terancam bencana banjir rob yang diakibatkan penurunan permukaan tanah (land subsidence) dan tingginya aktivitas pengambilan air dari dalam tanah.
Kementerian PU dan stakeholder terkait berupaya untuk melaksanakan konsep pemulihan lingkungan pesisir (environmental remediation) untuk menanggulangi dampak banjir rob. Konsep tersebut dapat tercapai melalui penyediaan air bersih dengan pembangunan SPAM Regional Karian, SPAM Regional Jatiluhur I, dan SPAM Regional Djuanda/ Jatiluhur II.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi hingga Setinggi 4 Kilometer
Kemudian, peningkatan kualitas air di muara sungai (sanitasi) melalui proyek Jakarta Sewerage System, dan pengendalian banjir melalui pembangunan Stasiun Pompa Ancol Sentiong, dan tanggul pantai yang terintegrasi dengan sistem polder di bagian hilir. Dibangun pula Bendungan Ciawi dan Sukamahi untuk pengendalian banjir di bagian hulu. Serta, dilakukan normalisasi sungai ciliwung dan pembangunan sudetan sungai ciliwung untuk pengendalian banjir di bagian tengah.
Dody menerangkan, upaya penanggulangan banjir rob dan land subsidence, pihaknya perlu dukungan dari berbagai pihak. Termasuk pemerintah daerah dan masyarakat. Terlebih, terkait pemenuhan kebutuhan air bersih secara adil dan merata bagi seluruh masyarakat.
“Juga air limbah dari masyarakat, yang juga akan kami olah supaya sanitasi di DKI Jakarta lebih sehat dan terjaga,” tambah Dody.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Lagi, BNPB Desak Percepatan Relokasi
Pembangunan Infrastruktur Pengaman Pantai Utara Jakarta Tahap A DKI Jakarta terdiri dari pembangunan tanggul pantai dan muara sungai sepanjang 46 km. Pada tahun 2019, Kementerian PU telah menyelesaikan pembangunan tanggul sepanjang 12,66 km.
Kemudian dilanjutkan Kementerian PU dan Pemerintah DKI Jakarta pada 2020 sepanjang 33,54 km. Tanggul pantai yang telah dibangun di antaranya Tanggul Kamal Muara – Dadap termasuk Akses Nelayan dan Rumah Pompa serta Kolam Retensi, Tanggul Kalibaru, Kolam Retensi Kalibaru, Kolam Retensi Cilincing dan Tanggul Cakung Drain.
Sementara apabila land subsidence terus berlangsung akan dilaksanakan pembangunan Tanggul Laut Tahap B (Giant Sea Wall). Tanggul laut Tahap B ini diproyeksikan akan mereduksi area banjir seluas 112.000 m2 dan mengurangi potensi kerugian hingga Rp600 triliun.
“Saat ini, sedang dilakukan feasibility study (studi kelayakan) mengenai desain dan kajian mengenai pembiayaan proyek Giant Sea Wall di DKI Jakarta,” kata Dody. [WLC02]
Sumber: Kementerian PU
Discussion about this post