Wanaloka.com – Tiga gempa bumi mengguncang wilayah laut Indonesia sejak Rabu, 24 Mei 2023 hingga Kamis dini hari, 25 Mei 2023. Kekuatan gempa mencapai hingga skala 6,2 magnitudo dan tidak berpotensi tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan ketiga gempa di laut Indonesia terjadi wilayah perairan Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, di Laut Banda, Maluku dan di Samudera Hindia Selatan Bali, merupakan gempa bumi jenis dangkal dan gempa menengah di laut. Guncangan gempa dirasakan pada skala intensitas II hingga IV Modified Mercalli Intensity (MMI).
Menurut Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono gempa yang terjadi di wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara dengan magnitudo 5,2 pada Rabu, 24 Mei 2023, sekira pukul 07.44 WIB, dipicu aktivitas subduksi lempeng.
Baca Juga: Gempa Dangkal di Laut Banda Maluku 5,2 Magnitudo, Ini Sumber Gempanya
Pusat gempa berada di laut terletak pada koordinat 5,51 derajat Lintang Utara, 124,52 derajat Bujur Timur yang berjarak 237 kilometer arah Barat Laut Kota Tahuna, Sulawesi Utara pada kedalaman 24 kilometer.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono.
Dijelaskan, gempa yang terjadi di Laut Sulawesi menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore dan Kendahe, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II MMI yakni, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca Juga: Wahyu si Macan Tutul Jawa Perkaya Keanekaragaman Hayati Indonesia
Pada Rabu malam, 24 Mei 2023 pukul 22.49 WIB di wilayah Barat Laut Saumlaki, Maluku dilanda lindu dengan kekuatan 6,2 magnitudo. Analisis BMKG episenter gempa terletak pada koordinat 7,23 derajat Lintang Selatan, 129,67 derajat Bujur Timur, berjarak 199 kilometer arah Barat Laut Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku pada kedalaman 187 kilometer.
Daryono mengungkapkan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi Banda.
Discussion about this post