“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun dan mendatar (oblique normal fault),” katanya.
Baca Juga: Tanam Mangrove Berhasil Apabila Kelangsungan Hidup Capai 75 Persen
Guncangan gempa di Laut Saumlaki ini dirasakan di Kota Saumlaki dengan skala intensitas IV MMI yakni, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Di Kota Tual, Molu Maru guncangan gempa dirasakan pada skala intensitas III MMI yakni, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Sedangkan di Kota Sorong, Dobo getaran gempa dirasakan skala intensitas II MMI yakni, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hasil monitoring BMKG hingga pukul 23.30 WIB, tidak ada aktivitas gempa susulan.
Baca Juga: Ada Risiko TPPU dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Gempa dengan kekuatan 5,0 magnitudo juga terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali pada Kamis dini hari, pukul 02.57 WIB. Daryono mengatakan, gempa ini memiliki parameter update magnitudo 4,8 yang berpusat pada koordinat 9,58 derajat Lintang Selatan, 114,88 derajat Bujur Timur, yang berjarak 93 kilometer Selatan Kota Denpasar, Bali pada kedalaman 65 kilometer.
“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust),” sebut Daryono.
Dampak gempa di Selatan Bali ini dirasakan di Kuta, Lombok Barat, Mataram dengan skala intensitas III MMI, sedangkan di Kota Denpasar gempa dirasakan skala intensitas II MMI.[WLC01]
Sumber: Inatews BMKG
Discussion about this post