Berikutnya di Kabupaten Badung, situasinya tak jauh berbeda. Tukad Mati kebanjiran aliran dari delapan anak sungai sekaligus. Jalan Sunset Road, Jalan Nakula, hingga Canggu Kerobokan ditenggelamkan air yang meluap. Di tengah kepanikan, satu warga kehilangan nyawa.
Baca juga: Blood Moon, Fenomena Alam Saat Bulan Purnama dan Dapat Diprediksi Jauh Hari
Kisah lain datang dari Klungkung. Curah hujan ekstrem hingga 250 mm per hari menekan Sungai Candigara di kawasan DAS Tukad Unda. Debitnya meningkat cepat, meluap ke pemukiman di Gang Dasarata, Jalan Kusanegara, dan Jalan Kusamba. Sebanyak 420 jiwa terdampak, sebagian besar harus segera dievakuasi.
Kabupaten Tabanan juga dilanda banjir. Hujan 148 mm per hari membuat Tukad Yeh Dati meluap. Air merendam Kelurahan Kediri, Kecamatan Kediri, merobohkan rumah di bantaran sungai, bahkan merusak jembatan penghubung antardesa. Warga dibantu petugas gabungan menyelamatkan diri dengan apa yang sempat dibawa.
Gianyar pun tak luput. Tembok yang tak kuat menahan derasnya air runtuh, menimpa warga. Dua orang meninggal dunia dan tiga lainnya terluka. Hampir seluruh kecamatan terdampak, dengan Sukawati dan Blahbatuh menjadi yang terparah. Sementara itu, di Jembrana, dua orang juga dinyatakan meninggal dunia akibat banjir dan sebanyak 327 warga mengungsi di lima titik.
Baca juga: Legislator NTT Desak APH Ungkap Kasus Kematian Vian Ruma Sesuai Fakta
Hasil akumulasi data per Kamis, 11 September 2025, pukul 17.00 WITA, petaka ini menelan korban jiwa. Sebanyak 16 warga kehilangan nyawa, 1 masih dinyatakan hilang, 659 terdampak dan 552 warga mengungsi.
Bali berangsur pulih
Kurang dari 24 jam usai kemelut melanda, BNPB hadir di Bali. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memimpin upaya penanganan darurat yang dimulai dari meja ruang rapat koordinasi di Gedung Jaya Sabha, Kota Denpasar, Rabu, 10 September 2025 malam. Dilanjutkan peninjauan ke lokasi terdampak di Pasar Badung.
Kamis, 11 September 2025, Suharyanto melanjutkan misi dengan meninjau kondisi pengungsian warga di Banjar Sedana Mertha Ubung dan Banjar Tohpati, Kota Denpasar. Warga di lokasi itu baru saja melewati malam yang berat akibat banjir yang merendam rumah dan lingkungan mereka.
Baca juga: Blood Moon, Fenomena Alam Saat Bulan Purnama dan Dapat Diprediksi Jauh Hari
Di tengah pengungsi, Suharyanto menyapa satu per satu sambil mendengarkan kisah bagaimana air tiba-tiba menerobos masuk ke rumah hingga kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi. Pertemuan hangat itu menjadi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan harapan, sekaligus bukti kepedulian negara yang hadir cepat saat warganya tertimpa bencana
Dukungan logistik dan peralatan darurat pun turut digelontorkan BNPB untuk memperkuat penanganan di lapangan. Sebanyak 300 paket sembako, 200 selimut, 200 matras, 2 unit tenda pengungsi, 50 tenda keluarga, hingga perahu karet dan mesin disalurkan ke daerah terdampak. Tiga unit pompa alkon juga dikerahkan dan langsung dipakai untuk membantu menyedot air di kawasan yang masih tergenang. Kehadiran cepat ini menjadi penopang pertama bagi warga yang tengah berjuang di tengah keterbatasan.
Sementara di lokasi terdampak lainnya, personel dari BPBD, Basarnas, Tagana, TNI, Polri, PMI dan relawan langsung mengimplementasikan arahan Kepala BNPB untuk bahu-membahu menembus genangan dan lumpur untuk menemukan satu warga yang masih dinyatakan hilang serta membawa warga ke tempat aman. Sementara Dinkes dan Dinsos turut memberikan pelayanan kesehatan dan menyuplai permakanan dari dapur lapangan.
Baca juga: Kematian Vian Ruma, Anggota DPR Ingatkan Perlindungan Aktivis Lingkungan
Di samping itu, BPBD Bali bersama BPBD kabupaten/kota terus menyisir titik-titik terdampak. Genangan di sebagian wilayah Denpasar mulai surut, namun pekerjaan belum selesai. Penyedotan air masih berlangsung, material longsor dibersihkan dan jembatan yang putus berangsur mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Di balik deru mesin pompa dan langkah petugas yang tak kenal lelah, ada satu tujuan yang sama, yakni memastikan keselamatan warga, serta mengembalikan kondisi, kehidupan dan penghidupan yang sempat terhenti oleh derasnya air.
Segenap sinergi lintas instansi dan masyarakat dalam penanganan darurat yang terus dimaksimalkan kini membuahkan hasil. Perlahan tapi pasti, situasi dan kondisi Bali berangsur pulih terkendali. [WLC02]
Sumber: BNPB
Discussion about this post