“Rata-rata kondisinya sudah baik sadar semua, kecuali ada satu yang luka berat harus diamputasi kakinya. BNPB akan memberikan kaki palsu dan membantu obat-obatan,” jelas Suharyanto.
Baca Juga: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Sempat Terhenti 1 November, Diduga Tersumbat
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) mengirim bantuan untuk para korban terdampak erupsi. Kepala Puskris Sumarjaya mengatakan, pengiriman bantuan ini merupakan respons tanggap darurat dan dukungan kemanusiaan bagi para korban.
“Upaya penyaluran bantuan kesehatan telah kami lakukan secara bertahap,” kata Sumarjaya.
Bantuan yang disalurkan meliputi 20 unit oxygen concentrator, 10.000 masker dewasa, 5.000 masker anak, 500 buah face shield disposable (pelindung wajah sekali pakai), dan 10 kantong jenazah.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, 10 Tewas dan Rumah Warga Terbakar
Bantuan obat-obatan juga disalurkan berupa 500 ampul Dexamethasone, 1.800 oralit, 20 botol larutan infus glukosa, 1.000 tablet Metronidazole, 500 tablet Paracetamol, 1.000 tablet Ciprofloxacin, 20 botol Zinc Sulfate sirup, 20 botol Natrium Chlorida infus, dan 20 botol Ringer Lactat infus.
Selain bantuan kesehatan dasar dan obat-obatan, Kemenkes telah mendirikan pos kesehatan, memberikan pelayanan, serta memantau penyakit yang muncul akibat bencana ini.
Sementara ada 10 fasilitas pelayanan kesehatan di Flores Timur turut terdampak, yakni Puskesmas Boru dan 8 unit kesehatan di desa wilayah kerja Puskesmas Boru, serta Unit Puskesmas Ilebura, yaitu Polindes Dulipali.
Baca Juga: Potensi Kriminalisasi Warga di Morowali Tinggi Demi Hilirisasi Mineral
“Untuk saat ini pelayanan Kesehatan di Puskesmas Boru dan 8 unit kesehatan lainnya ditutup,” ucap dia.
Fasilitas kesehatan yang disiagakan ada Puskesmas Ilebura, Puskesmas Lewolaga, Puskesmas Lato, dan Puskesmas Demon Pagong. Pelayanan rujukan di RSUD Dr. Henrikus Fernandez Larantuka.
Buka akses Maumere – Larantuka
Kementerian Pekerjaan Umum mengerahkan alat-alat berat untuk membuka kembali akses jalan nasional ruas Waerunu – Larantuka dan membersihkan material debu vulkanik yang menutupi jalan, sehingga memudahkan akses jalan untuk menyalurkan bantuan dan logistik. Ruas Waerunu – Larantuka merupakan akses utama dari Kota Maumere menuju Larantuka atau sebaliknya.
Baca Juga: Ani Mardiastuti, Penelitian Ekosistem Air Terjun di Indonesia Masih Terbatas
Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra menjelaskan, mobilisasi alat berat telah dilakukan sejak 4 November 2024. Kementerian mengerahkan 1 unit Wheel Loader untuk pembersihan material vulkanik, 1 unit water tank untuk penyiraman badan jalan, 1 unit truck crane, 1 unit pick up, dan 1 unit chain saw untuk kegiatan pemotongan ranting pohon. Juga pengerahan tenaga kerja sebanyak 20 orang.
“Saat ini lalu lintas sudah berfungsi. Tapi pengguna jalan tetap berhati-hati karena kondisi jalan licin pasca hujan dan di beberapa titik terdapat lubang akibat muntahan batu yang mengenai badan jalan,” kata Rachman.
Kementerian PU telah memasang rambu peringatan dan menyiapkan posko siaga tanggap bencana di sekitar lokasi. [WLC02]
Sumber: BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU
Discussion about this post