Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Masa Peralihan Kemarau hingga 9 Juni 2024

Senin, 3 Juni 2024
A A
Ilustrasi awan Nimbostratus. Foto Wanaloka.com.

Ilustrasi awan Nimbostratus. Foto Wanaloka.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Dalam 24 jam terakhir, tercatat ada intensitas hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah di Indonesia, yakni di wilayah Semarang (104.4 mm), Sambas (103.0 mm), Sarmi (94.0 mm), Ambon (69.9 mm), Toli-Toli (61.1 mm), Silangit (57.3 mm), dan Tanjung Pinang (50.8 mm). Meskipun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan sebagian wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau. Dan potensi kekeringan yang dapat terjadi khususnya di wilayah Indonesia sebelah selatan Khatulistiwa paling tidak hingga akhir September.

“Sebagian wilayah lainnya masih berada pada masa peralihan musim penghujan ke kemarau. Kandungan uap air dan labilitas atmosfer masih tinggi sehingga memicu pertumbuhan awan-awan hujan yang signifikan,” jelas Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto di Jakarta, Senin, 3 Juni 2024.

Ia menambahkan masih terdapat potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan secara signifikan. Kondisi dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan, antara lain aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby dan juga Kelvin, adanya pola sirkulasi siklonik, serta potensi pembentukan daerah belokan dan perlambatan angin.

Baca Juga: Menteri Siti Ajak Menteri Sri dan Menteri Norwegia Melihat Orangutan di Bukit Lawang

“Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang. Itu dapat berlangsung di sebagian wilayah Indonesia hingga 9 Juni 2024”, imbuh Guswanto.

Sebelumnya, potensi hujan sedang yang disertai kilat atau petir di wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak beberapa hari lalu telah diinformasikan kepada pihak terkait dan masyarakat melalui platform diseminasi BMKG. Kondisi ini terjadi akibat beberapa faktor dinamika atmosfer, yakni aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di Jawa bagian barat yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Jawa bagian barat, termasuk Jabodetabek.

Juga teramati pola pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi), suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Selat Sunda dan Laut Jawa, labilitas atmosfer yang tinggi serta ada indikasi adveksi dingin dari selatan Jawa sehingga menyebabkan kelembapan yang tinggi di wilayah pulau Jawa.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BMKGcuaca ekstremfenomena MJOgelombang ekuator Rossby dan Kelvinpertumbuhan awan hujan

Editor

Next Post
Pengamat ekonomi energi UGM, Fahmy Radhi. Foto Kagama.co.

Fahmy Radhi, WIUPK Membuat Ormas Keagamaan Terjerembab di Dunia Hitam Tambang

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media