Wanaloka.com – Pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan tim kemanusiaan untuk penanggulangan bencana alam, gempa di Turki. Bantuan kemanusiaan tahap dua ini terdiri dari 119 personel medis darurat atau emergency medical team (EMT).
EMT Indonesia berunsurkan dari Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, NGO dan relawan di bidang kesehatan dengan bekal perlengkapan rumah sakit lapangan, obat-obatan, tenda keluarga, tenda pengungsi dan makanan siap saji yang sangat diperlukan. Tim ini akan bertugas selama satu bulan di Turki.
Data pemutakhiran badan penanggulangan bencana (AFAD) Turki pada Senin, 13 Februari 2023, korban meninggal dunia 31.643 orang, sebanyak 158.165 warga telah berhasil dievakuasi dari lokasi bencana. Sejak gempa utama melanda Turki pada Senin subuh, 6 Februari 2023, hingga 13 Februari 2023, telah terjadi 2.724 gempa susulan.
Baca Juga: Laksana Tri Handoko: Periset Boleh 1000 Kali Salah, Tapi Tak Boleh Bohong
Gempa Turki menimbulkan kerusakan signifikan di sebelas provinsi dengan jumlah populasi 13,5 juta jiwa, dengan luas 500 kilometer.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, personel yang diberangkatkan ke Turki dalam misi kemanusiaan Indonesia untuk Turki, memiliki tantangan berat.
“Tugas sangat berat, cuaca di sana sangat dingin, semuatim agar menjaga kondisi dan keselamatan diri sendiri saat bertugas,” kata Suharyanto saat melepas keberangkatan EMT Indonesia di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Senin kemarin.
Baca Juga: Korban Gempa Turki 31 Ribu Tewas, SAR Indonesia Bekerja di Hatay
Discussion about this post