Wanaloka.com – IPB Univesity punya program pengabdian masyarakat lewat aksi Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University. Salah satu programnya terkait upaya melestarikan lingkungan hidup seperti yang dilakukan di Simalungun, Sumatera Utara dan Banyuwangi, Jawa Timur.
Pengelolaan Sampah di Danau Toba
Adalah Prof. Parulian Hutagaol dan Dr. Yeti Lis Purnamadewi dari Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, serta Dr. Dahri Tanjung dari Sekolah Vokasi IPB University menggelar Gerakan Aksi Peduli Lingkungan (GAUL) di Desa Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara. Sebelum terjun aksi, ketiganya melakukan sosialisasi penanganan sampah dan peninjauan kepada sejumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pelaku wisata.
Parulian menyampaikan manfaat kebersihan untuk diri, keluarga, pemukiman, serta lingkungan Danau Toba. Apalagi dalam budaya Batak dikenal petuah leluhur Poda Na Lima (lima petuah), yaitu bersihkan jiwamu, bersihkan badanmu, bersihkan pakaianmu, bersihkan rumahmu, serta bersihkan pekaranganmu.
Baca Juga: Atas Nama Rakyat Jateng, Gubernur Diberi Gelar Perusak Lingkungan
Petuah tersebut dinilai masih sangat relevan dengan kondisi saat ini untuk meningkatkan kebersihan desa. Apalagi ingin menjadi desa wisata.
“Harapannya, kegiatan ini dapat memotivasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara kebersihan,” kata Parulian.
Untuk mengelola sampah, Dahri menyampaikan Konsep Sekolah Sampah Mandiri. Meliputi cegAH, pilAH dan olAH (3 AH). Dengan melakukan pemilahan, langkah pengolahan selanjutnya semakin mudah.
Pengolahan sampah organik bisa dilakukan dengan pemanfaatan Black Soldier Fly (lalat hitam). Lalat itu menghasilkan maggot untuk pakan unggas maupun ikan. Sampah organik bisa juga diolah menjadi pupuk kompos yang berguna bagi tanaman. Sedangkan untuk plastik yang tidak laku dapat dibakar dalam drum tertutup, kemudian cairan plastiknya dicetak menjadi paving blok.
Baca Juga: Atasi Persoalan Hutan Jawa, Kementerian LHK Siapkan Permen KHDPK
Tak kurang dari 150 peserta antusias mengikuti jalannya kegiatan. Mereka mengumpulkan sampah di lingkungan perumahan, pinggir jalan, tempat-tempat umum, serta pinggir pantai Danau Toba. Sampah yang terkumpul, lalu diangkut dengan truk menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Potensi Perhutanan Sosial di Banyuwangi
Di kabupaten ujung timur Jawa Timur, Banyuwangi, Dospulkam mengadakan kegiatan Pengembangan dan Pemasaran Produk Perhutanan Sosial. Mengingat perhutanan sosial merupakan wajah baru pengelolaan hutan produksi di desa pinggiran hutan.
Discussion about this post