Wanaloka.com – Banjir melanda 19 desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara sejak, Sabtu, 6 Juli 2024. Bahkan satu rumah hanyut akibat peristiwa tersebut pada Ahad, 7 Juli 2024 pukul 04.00 Wita. Listrik masih dilaporkan padam dan jaringan komunikasi belum sepenuhnya pulih pada pukul 08.00 Wita.
Banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah kabupaten. Hujan deras menyebabkan debit air sungai di Kecamatan Posigadan dan Tomini meluap.
“Desa terdampak di Kecamatan Posigadan berjumlah 16 desa, sedangkan Tomini sebanyak 3 desa,” terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari dalam keterangan tertulis BNPB tertanggal 7 Juli 2024.
Baca Juga: Gempa Bumi Dangkal M4,4 Dirasakan Masyarakat di Batang dan Pekalongan
Selain banjir, juga terjadi bencana tanah longsor di Desa Jaya Kecamatan Tomini. Terdapat tiga titik longsoran di desa itu. Menyikapi bencana hidrometeorologi basah, pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat sejak Juni 2024 lalu. Status ini masih berlangsung hingga 9 Juli 2024.
Banjir dan Longsor Luwu
Bencana banjir dan tanah longsor juga terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan pada Ahad, 7 Juli 2024 pukul 05.30 Wita. Bencana bermula dari hujan yang turun sejak Sabtu sore.
Lokasi terdampak banjir adalah di Kecamatan Bua Ponrang, Larompong, Ponrang Selatan, Suli Barat dan Suli. Total wilayah terdampak berjumlah tujuh desa atau kelurahan. Selain banjir, tanah longsor juga menyasar di Desa Bolu Kecamatan Bastem.
Baca Juga: Gajo, Tanaman Endemik TNGL yang ‘Hilang’ Setengah Abad Kini Ditemukan Lagi
Discussion about this post