“Ketiga pernyataan tersebut palsu atau tidak pernah diucapkan Sasmito,” kata Erick.
Baca Juga: Akun Twitter Wadas_Melawan Ditangguhkan, Amnesty International: Diduga Pembungkaman Dibiarkan
Mengingat selama ini, AJI Indonesia adalah organisasi yang mendukung dan turut berjuang untuk kebebasan berkumpul dan berpendapat, kebebasan berekspresi, dan hak warga untuk mendapatkan informasi.
Ketiga disinformasi tersebut dinilai mengadu domba AJI Indonesia dengan organisasi masyarakat sipil lainnya. Termasuk membenturkan AJI dengan warga Wadas yang sedang berjuang menolak eksploitasi sumber daya alam di kampungnya.
Atas serangan digital tersebut, AJI Indonesia menyatakan, pertama, peretasan dan serangan disinformasi terhadap Sasmito Madrim adalah upaya teror terhadap aktivis yang memperjuangkan kebebasan berekspresi dan demokrasi.
Kedua, meminta publik untuk tidak mempercayai narasi disinformasi yang beredar di media sosial.
Ketiga, meminta publik untuk mendukung AJI Indonesia untuk memperjuangkan kebebasan pers, hak kebebasan berekspresi, berkumpul, berpendapat, dan hak atas informasi. [WLC02]
Discussion about this post