Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Anak Muda Diajak Berwisata di Taman Nasional dan Taman Wisata Alam

Wisata alam di TN dan TWA bukan mass tourism, tetapi eco tourism yang memiliki tujuan konservasi yang saling memberikan manfaat bagi pengunjung dan alam itu sendiri.

Jumat, 13 Juni 2025
A A
Pemandangan salah satu taman nasional di Indonesia. Foto Dok. PPID KLHK.

Pemandangan salah satu taman nasional di Indonesia. Foto Dok. PPID KLHK.

Share on FacebookShare on Twitter

“Kami berharap semakin banyak anak muda yang dapat menikmati indahnya lansekap alam Indonesia, dapat menikmati keanekaragaman flora dan fauna, serta keanekaragaman budaya di TN dan TWA,” ujar Raja Juli.

Baca juga: Enam Temuan Baru Greenpeace Ungkap Rencana Besar Industri Nikel di Raja Ampat

Di sisi lain, ia juga mengingatkan bahwa wisata alam di TN dan TWA bukan mass tourism. Melainkan eco tourism yang memiliki tujuan konservasi yang saling memberikan manfaat bagi pengunjung dan alam itu sendiri.

“Enjoy dan nikmati wisata alam kita, tapi jangan sampai merusak! Jangan ambil apapun kecuali foto, ambil semua memori indah di sana, tapi jangan tinggalkan sampah di tempat wisata alam,” ujar dia.

Saat ini, Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut tengah mendigitalisasi sistem tiket masuk. Harapannya untuk menguatkan sistem kuota pengunjung demi menjaga daya dukung dan daya tampung TN TWA, serta transparansi keuangan.

Baca juga: Tim Ekspedisi Sulawesi Temukan Katak Terbang yang Hilang Satu Abad

“Kami akan terapkan kuota yang lebih ketat. Bukan dilarang untuk wisata alam naik gunung misalnya, tapi kuotanya dibatasi untuk kepentingan ekosistem dan kenyamanan pengunjung,” terang Raja Juli.

Nantinya, seluruh TN dan TWA akan menerapkan sistem e-ticketing dan pembayaran secara cashless atau non tunai. Perkembangan sistem digitalisasi itu diklaim telah mencapai 87 perseb. Hasil Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari tiket masuk yang diperoleh nantinya akan digunakan kembali memperbaiki ekosistem dan infrastruktur kawasan.

Dalam gelaran Indofest 2025 ini, Kementerian Kehutanan melalui Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan (PJL) Ditjen KSDAE membuka booth pameran yang menyajikan paket-paket wisata alam menarik dari berbagai TN dan TWA di Indonesia. Di Booth PJL KSDAE, pengunjung dapat menemukan berbagai informasi wisata berbasis konservasi, lengkap dengan jalur penjelajahan, atraksi satwa liar, hingga program edukasi lingkungan. [WLC02]

Sumber: Kementerian Kehutanan

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: keanekaragaman flora dan faunaMenteri Kehutanan Raja Juli Antonitaman nasionaltaman wisata alam

Editor

Next Post
Save Soil Changemaker, Sahil Jha mengampanyekan Soil Save di UGM, 13 Juni 2025. Foto Donnie/UGM.

Sahil Jha, Bersepeda Sambil Mengampanyekan Penyelamatan Tanah di 20 Negara

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media