“Masyarakat perlu waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall). Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong (hoax) mengenai prediksi akan terjadi gempa dengan magnitudo yang lebih besar dan memicu tsunami,” kata Suko Prayitno.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan, gempa Aceh tidak menimbulkan korban dan kerusakan. Sejumlah warga merasakan guncangan dampak gempa cukup kuat.
Baca Juga: Konflik Agraria, SPI Beberkan Lima Poin Hasil Pertemuan dengan KLHK
“Perkembangan terkini pada pukul 08.00 WIB, Pusdalops BNPB melaporkan gempa Aceh tidak menimbulkan korban maupun kerugian materi, meskipun guncangan gempa tersebut pada kategori kuat. Pusdalops BNPB terus melakukan koordinasi dan pemantauan pada wilayah-wilayah yang melaporkan guncangan kuat,” kata Abdul Muhari.
Catatan Gempa dan Tsunami di Aceh
Catatan gempa dan tsunami di Aceh menelan banyak korban jiwa. Berdasarkan data BMKG, catatan gempa dan tsunami di Aceh terjadi pada tahun 2004, 2005 dan 2010. Bencana bumi ini menyebabkan banyak korban meninggal dunia, terluka dan hilang.
BMKG menyebutkan, catatan gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004 terjadi pada tanggal 26 Desember 2004. Gempa dengan magnitudo 9,0 menimbulkan tsunami yang berdampak pada 283.100 orang meninggal, 14.100 orang hilang, dan 1.126.900 orang mengungsi.
Baca Juga: Tren Energi Terbarukan, India akan Kurangi Impor Batu Bara Indonesia
Pada tanggal 28 Maret 2005, Aceh kembali dilanda gempa 8,6 magnitudo yang menimbulkan tsunami. Dampak gempa ini 1.303 orang meninggal, lebih dari 340 orang luka-luka, dan lebih dari 300 bangunan rusak.
Di tahun 2010, gempa magnitudo 7,6 memicu tsunami. Bencana bumi ini terjadi pada tanggal 7 April 2010, dan berdampak 5 orang luka berat, 17 orang luka ringan, 64 unit rumah rusak berat, 275 unit rumah rusak sedang, dan 824 unit rumah rusak ringan. [WLC01]
Sumber: BMKG
Discussion about this post