Wanaloka.com – Analisis BMKG, gempa Aceh pada Sabtu pagi, 24 September 2022, dipicu aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke Lempeng Eurasia. BNPB melaporkan tidak ada kerusakan dan korban jiwa dampak gempa 6,4 magnitudo tersebut. Catatan kejadian gempa dan tsunami di Provinsi Aceh sejak 2004 hingga 2010, menyebabkan banyak korban jiwa.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, gempa tektonik magnitudo 6,4 terjadi di wilayah pantai barat Sumatera, Aceh Barat, Provinsi Aceh. Gempa terjadi pada pukul 03.52 WIB.
Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi menyatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,2. Episenter gempa terletak pada koordinat 3,75 Lintang Utara, 95,97 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 44 kilometer arah selatan Kota Meulaboh, pada kedalaman 53 kilometer.
Suko Prayitno Adi menyebutkan, gempa di pantai barat Sumatera, Aceh Barat, termasuk jenis gempa dangkal.
Baca Juga: Gempa kembali Guncang Aceh, Pagi ini 6,4 Magnitudo
“Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Suko Prayitno dalam siaran persnya.
Gempa ini dirasakan di Meulaboh, Aceh Selatan, dan Nagan Raya dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Di daerah Aceh Besar, Banda Aceh, Takengon, Bener Meriah, dan Simeulue gempa dirasakan dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Untuk di daerah Pidie, Idi, Bireun, Langsa dan Aceh Tamiang, guncangan gempa dirasakan denga skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa dan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami,” ungkap Suko Prayitno.
Baca Juga: Hari Tani Nasional ke-62 Tahun dan Persoalan Lahan Pangan
BMKG mencatat gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo lebih kecil dari gempa sebelum. Gempa susulan terjadi pukul 08.10 WIB dengan magnitudo 2,7.
Menanggapi kejadian gempa Aceh, BMKG merekomendasi agar masyarakat tetap tenang dan waspada kemungkinan terjadinya gempa susulan signifikan, diminta tidak menghuni rumah yang alami kerusakan atau miring karena jika terjadi gempa susulan signifikan dapat mengalami kerusakan lebih berat bahkan bisa roboh.
Discussion about this post