Baca Juga: Target FoLU Net Sink 2030 Indonesia akan Didukung Teknik Silvikultur Intensif
Pemerintah Indonesia juga tengah menyusun rencana operasional pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular. Siti mengklaim, FOLU Net Sink 2030 Indonesia menunjukkan ambisi iklim Indonesia melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan sistematis.
“Ini memberikan target pembangunan yang terfokus dan terukur, dimana untuk pertama kalinya semua program kegiatan memiliki satuan ukuran yang sama, yaitu setara CO2,” terang Siti.
Kedua, Pemerintah Indonesia juga berfokus pada potensi penghasil karbon lain yang mampu menyerap karbon setara atau lebih besar dari hutan terestrial, yaitu dari sektor pesisir dan ekosistem laut, atau karbon biru (blue carbon). Pengembangan karbon biru sangat penting dan memiliki potensi yang signifikan di Indonesia, khususnya ekosistem mangrove.
Pengelolaan karbon biru yang lebih baik akan membawa banyak manfaat, antara lain peningkatan nilai yang telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon.
Baca Juga: RI-AS Tandatangani MoU Dukungan terhadap FOLU Net Sink 2030
Ketiga, Indonesia juga memiliki peta mangrove nasional dengan luas lebih dari 3 juta hektare, dengan cadangan karbon yang tersimpan diperkirakan mencapai 3 miliar metrik ton. Dengan kata lain, menjaga dan memperbaiki ekosistem mangrove merupakan cara ampuh untuk melindungi ekosistem laut Indonesia, sekaligus membuat penyerap karbon yang baik. Pemerintah sejauh ini telah menanam lebih dari 80 ribu hektare mangrove dari target lebih dari 600 ribu hektare.
“Persoalannya kini, kami dihadapkan pada kondisi ekologi yang harus tetap dijaga. Namun, perekonomian harus tetap tumbuh berkembang,” aku Siti.
Lantara itu pula, ia berharap kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat melalui Bilateral Climate Change Working Group 2 (dua) Task Force on Natural Capital and Ecosystem Services dapat difokuskan untuk saling mendukung dalam menjaga ekosistem alam. Juga menciptakan terobosan untuk mengoptimalkan penyerapan emisi karbon dengan tetap mempertimbangkan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. [WLC02]
Sumber: menlhk.go.id
Discussion about this post