Wanaloka.com – Berdasarkan data sementara, per 6 Desember 2024 pukul 09.00 WIB, jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sebanyak lima orang.
Kelima korban jiwa tersebut diketahui bernama Aden Dafa, Ade Wahyu, Elma Ayunda, Sahroni dan Dadang. Empat korban berasal dari Kecamatan Simpenan dan satu korban dari Kecamatan Ciemas.
Selain itu, terdapat tujuh orang hilang yang berasal dari Kecamatan Tegalbuleud, Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Gegerbitung, dan Kecamatan Simpenan. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memerintahkan seluruh tim SAR gabungan untuk mengoptimalkan operasi pencarian.
Baca Juga: Nikmati Fenomena Astronomi 2025 dari Parade Planet hingga Hujan Meteor
“Apabila diperlukan menggunakan alat berat, dipersilahkan,” kata Suharyanto yang tiba di Sukabumi, Jumat, 6 Desember 2024 dalam siaran tertulis BNPB.
Sementara operasi pencarian memiliki golden time selama tujuh hari. Apabila dalam kurun waktu tersebut belum ditemukan juga, Suharyanto meminta pemerintah daerah setempat bersama tim SAR gabungan untuk segera menemui para ahli waris untuk bermusyawarah.
“Apabila para ahli waris masih menginginkan dicari, ya harus dicari terus. Kami berusaha semaksimal mungkin,” imbuh dia.
Baca Juga: Mengapa Satwa Liar Diserahkan pada BBKSDA, Direhabilitasi, Lalu Dilepasliarkan?
Selain korban jiwa, tercatat 216 rumah warga rusak. Data sementara yang berhasil dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB berdasarkan laporan BPBD Sukabumi per Kamis, 5 Desember 2024 pukul 19.00 WIB juga tercatat ada 10 jembatan putus akibat bencana tersebut.
Dampaknya, beberapa daerah sempat terisolir akibat akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Salah satunya terletak di daerah Kecamatan Simpenan. Jembatan yang sehari-hari menjadi penghubung aktivitas warga rusak diterjang material yang terbawa saat banjir.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Lukmansyah saat berkunjung ke lokasi mengatakan akan menyiapkan jembatan darurat.
Baca Juga: Mobilitas Tinggi di Jawa-Sumatera, Cek Info Cuaca Ekstrem Sebelum Liburan Nataru
“Kami akan mempelajari kira-kira jembatan mana saja yang rusak dan harus dibangun untuk kami bisa menolong di lokasi lain,” kata Lukmansyah.
Pihaknya akan menyiapkan jembatan bailey dengan mengerahkan kekuatan dari Kementerian Pekerjaan Umum maupun Batalyon Zeni Kodam III Siliwangi. Upaya ini bertujuan untuk mempermudah mobilisasi distribusi bantuan logistik dan peralatan yang diperlukan bagi para warga terdampak.
Suharyanto juga memerintahkan jika tidak bisa diakses melalui kendaraan, maka dicari alternatifnya.
Baca Juga: Puluhan Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Terdampak Banjir dan Longsor
Discussion about this post